Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Ismiati, Istri Almarhum Wakil Ketua DPC PPP yang Ditemukan Tewas di Mojokerto

By Editorial Grid, Senin, 19 Maret 2018 | 14:15 WIB

Intisari-Online.com - Kesedihan menyelimuti keluarga almarhum Muhammad Syafii Has (58), Wakil Ketua DPC Jombang, Jawa Timur.

Istrinya, Ismiati (52), kerap tertegun sambil memegang foto suaminya.

Syafii ditemukan tewas di kebun tebu pinggir Sungai Brantas, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (16/3/2018).

Jenazahnya ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

(Baca Juga: Ponsel Berisi Ratusan Foto Selfie dengan Korban Pembunuhan Ini Ternyata Milik Sepasang Kanibal!)

(Baca Juga: Bakar Daun Salam Dalam Ruangan, 10 Menit Kemudian Anda Merasakan Sensasi yang Berbeda)

Polisi juga telah menangkap seorang waria yang diduga terkait dengan kematian Syafii. Pasalnya, Syafii terlihat bercakap-cakap dengan waria itu sebelum tewas.

Ismiati menuturkan, Syafii yang dikenalnya merupakan sosok yang nyaris tanpa cacat.

“Suami saya di mata keluarga tidak ada bandingannya. Orangnya ikhlas. Tanyalah warga sini, kegiatannya cuma ke masjid, itu-itu aja,” tutur Ismiati di kediamannya Dusun Pulorejo, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang, Minggu (18/3/2018).

Ismiati juga mengatakan, sejauh yang diketahuinya, sang suami tidak mempunyai musuh.

Akhir-akhir ini pula, Ismiati mengaku bahwa Syafii yang memiliki riwayat penyakit jantung kerap sakit.

Sore sebelum ditemukan tewas, lanjut dia, suaminya sempat pamit hendak pergi ke Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Jombang untuk menemui seseorang.

Ismiati mengiyakan karena mengira tidak akan lama.

Namun, hingga larut malam, suaminya belum juga pulang. Ismiati lalu mencoba menghubungi ponsel sang suami beberapa kali, tetapi tak ada nada sambung.

Semalaman, dia mengkhawatirkan suaminya.

(Baca Juga: Kesal Di-bully Mempunyai Wajah Seperti Penyihir, Wanita Ini Putuskan Operasi dan Begini Hasilnya)

Ismiati juga mengaku sebelumnya tidak pernah mengecek ponsel suaminya untuk sekadar mengetahui kegiatannya.

“Mungkin di HP-nya ada SMS atau apa. Tapi saya tidak tahu. Saya tidak ingin terlalu mencampuri urusannya, mengingat dia juga sakit. Bahkan keluar malam juga hampir tidak pernah. Sehari-hari lebih banyak ke masjid dan olahraga," kata Ismiati.

Ismiati baru mengetahui keberadaan sang suami setelah dihubungi polisi, Jumat (16/3/2018) pagi.

Saat itu, polisi mengabarkan Syafii sudah berada di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

“Pagi jam 9, saya ditelepon Polres Mojokerto, pakai HP suami saya mengabarkan Pak Syafii di rumah sakit," ungkapnya sambil menahan tangis.

"Saya langsung ke rumah sakit, sesampai di rumah sakit, tidak tahunya (suami) sudah di kamar mayat."

Masih menurut Ismiati, seluruh barang milik suaminya tidak ada yang hilang, mulai kacamata, uang, dompet, Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun sepeda motornya. \

Ismiati berharap polisi secepatnya mengungkap penyebab kematian suaminya.

(Baca Juga: Terlanjur Kreatif, 6 Foto Ini Buktikan Foto Bagus Bisa Diciptakan dengan Obyek Sederhana)

Dia yakin, suaminya tewas karena dibunuh.

“Yang membikin suami saya seperti itu supaya cepat ketemu. Kemungkinan meninggalnya suami saya ini ada yang tidak beres. Dibugili, tidak wajarlah pokoknya. Hasil visumnya saya juga belum tahu,” ungkapnya.

Ayah yang perhatian Anak tunggal almarhum Syafii, Adit (20), mengatakan, baginya, Syafii adalah sosok ayah yang istimewa.

“Beliau sangat gati (perhatian) sekali," ungkapnya.

Menurut Adit, mereka sekeluarga sudah ikhlas dengan kepergian Syafii.

"Tapi ini negara hukum, jadi saya pasrahkan saja kepada yang berwajib untuk mengungkap kasus ini,” harapnya.

Jenazah Syafii Has sudah langsung dikebumikan di makam Desa Jombok, Kesamben, Jombang, Jumat (16/3/2018) sekitar pukul 23.00 WIB setelah jenazah tiba di rumah duka setengah jam sebelumnya. (Editor: Caroline Damanik)

(Baca juga: Menyayat Hati, Seorang Narapidana Tak Diizinkan Melayat Anaknya yang Meninggal, Begini Kisah Perjumpaan Terakhir Keduanya)

(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Wakil Ketua DPC PPP di Mata Istri, "Suami Saya Tak Ada Bandingannya")