Intisari-Online.com - Joseph Merrick lahir pada tanggal 5 Agustus 1862 di Leicester, Inggris.
Ketika berusia sekitar lima tahun, mulai muncul tanda-tanda kelainan abnormal di mana di sekitar tulang dan kulitnya mulai membesar.
Dilansir dari Ranker, Merrick menderita sindrom Proteus (sindrom Wiedemann) yaitu kondisi kelainan kongenital yang sangat langka.
Pada saat mencapai usia dewasa, lingkar kepala Merrick kira-kira 91 cm, dengan pembesaran yang memenuhi wajah dan rahangnya dan hampir membuatnya tidak bisa berkomunikasi.
Pada usia 21 tahun, Merrick keluar dari pekerjaan dan tinggal di rumahnya gara-gara kecacatannya.
Kemudian dia mengikuti pameran manusia aneh, bergabung dengan jajaran artis 'freakshow' terkenal lainnya dan dia dikenal sebagai 'manusia gajah'.
Ketika ketertarikan terhadap pertunjukan manusia aneh di Inggris mulai memudar, dia terpaksa menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit di London.
Merrick meninggal pada usia 27 tahun pada bulan April 1890 karena komplikasi dari kondisi tubuhnya.
Berikut ini adalah beberapa fakta menyedihkan mengenai Joseph Merrick, Si Manusia Gajah:
1. Dia lahir sebagai anak sehat
Lima tahun pertama setelah kelahirannya, Joseph adalah anak laki-laki yang sehat, sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa dia akan mengalami kondisi yang mengerikan.
Sekitar usia lima tahun, kulit wajahnya berubah warna dan kulit kasar mulai muncul pada tubuhnya, yang menurut orangtuanya disebabkan karena ibunya takut pada seekor gajah yang tersandung saat dia hamil.
2. Dia punya tiga saudara yang semuanya meninggal saat masih muda
Ketiga saudaranya, joseph Carey, Willian Arthur dan Marion Eliza meninggal pada usia yang masih sangat muda.
3. Saat berusia 11 tahun, ibunya meninggal
Tahun 1873, ibu Joseph meninggal karena pneumonis bronkial saat Joseph berusia 11 tahun dan ayahnya menikah lagi.
4. Dia dipukuli dan ditolak oleh ayahnya
Pada usia 13 tahun, Joseph meninggalkan sekolah untuk menjadi salesman dari pintu ke pintu dengan karung goni yang menutupi wajahnya.
Pada usia 17, Joseph diusir dari rumahnya oleh ayahnya karena tidak dapat menghasilkan uang.
5. Dia terpaksa tinggal di sebuah tempat kerja pada usia 17 tahun
Sebagai seorang tunawisma, Joseph terpaksa mencari perlindungan di Leicester Union Workhouse yang merupakan rumah kerja paruh waktu. Di sana yang lebih seperti penjara di mana orang-orang yang dianggap tidak dapat dipekerjakan diminta melakukan kerja keras yang melelahkan.
6. Bahkan dokter juga melihatnya sebagai manusia aneh
Setelah meninggalkan Leicester Union Workhouse tahun 1884, Joseph mengikuti pertunjukan manusia aneh, dia dikenal sebagai manusia gajah dan dipamerkan di Leicester, Nottingham, dan London.
Bahkan para dokter dan ahli bedah menganggapnya sebagai tontonan belaka.
7. Tabungannya dicuri
Setelah pertunjukannya tidak begitu laku, manajernya membawanya ke tempat yang lebih ramai di Belgia, namun manajernya beberapa kali memukulinya dan mencuri tabungannya sebelum meninggalkannya di tempat asing.
Joseph menjadi miskin dan harus mencari cara untuk kembali ke Inggris.
8. Dia menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di rumah sakit
Setelah kondisi Joseph semakin parah, dia menghubungi seorang ahli bedah yang pernah dikenalnya, Treves dan Treves membawa Joseph ke rumah sakit di daerah Whitechapel di London dan merekomendasikannya untuk mendapat ruangan untuk tempatnya tinggal.
Joseph menjalani sisa hidupnya di sana dan bersahabat dengan Treves.
9. Dia ingin meninggal dalam posisi seperti orang normal
Dalam kondisinya, sulit baginya untuk berbaring seperti orang lain.
Namun, pagi hari saat musim semi, dia tampaknya menyimpang dari rutinitasnya, dia berbaring seperti orang normal dan hal itu secara tragis menghancurkan sumsum tulang belakangnya dan membunuhnya seketika.
10. Kelainan fisiknya menyebabkan luka pada tubuh lainnya
Pada saat kecil, karena badannya jadi berat, dia jatuh saat masih kecil dan mengalami cedera pinggul.
Kepalanya yang berat juga menyebabkan lehernya akhirnya patah.
11. Dia menuliskan otobiografi yang memikat hati
Joseph dianggap sebagai seorang penulis yang cerdas. Dia menulis otobiografinya yang dibagikannya kepada penonton.