Penulis
Intisari-Online.com - Minyak kelapa sering ditemukan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Minyak yang dalam bahasa latin disebut Virgin Coconuts Oil initerbuat dari bahan utama kelapa segar, yang diperoses melalui pemanasan secara teratur.
Sebuah asosiasi di Amerika bernamaHeart Associationbaru saja merilis sebuah laporan yang menyarankan untuk tidak menggunakan minyak kelapa.
Laporan tersebut menyebutkan bahwaminyak kelapa mengandung lemak jenuh yang menunjukkan peningkatan kolestreol LDL yang dianggap cukup buruk.
BACA JUGA :Benarkah Minyak Kelapa Dapat Menjadi Pelumas?
Demikian juga perbandingan antara minyakkelapa sawitdengan minyak lainnya yang terkandung dalam beberapa makanan.
Kandungan tertinggi lemak jenuh teringgi ada di minyak kelapa yakni di angka 82% .Sementaramentega 63% , lemak sapi 50 %, dan babi 39%.
Kandungan lemak jenuh di minyak kelapa juga berbeda dengan semua jenis minyak yang berasal dari tanaman.
Minyak kelapa mengandung sekitar 91% lemak jenuh dan hanya 6% lemak tak jenuh.Hampir kebalikan dari minyak zaitun yang 14% mengandung lemak jenuh dan 72% nya lemak tak jenuh.
Kandungan LDL yang dihasilkan minyak ini diyakini bisa membuat kolesterol dalam tubuh membubung dan tentu saja akan membahayakan jantung.
Tentu saja hal itu baru sebuah riset.
Bukan berarti kita mesti menanggalkan sama sekali minyak kelapa.
Cara terbaik adalah bijak dalam mengonsumsinya.
Misal, tidak memakai minyak kelapa untuk menggoreng lebih dari dua kali.( Afif Khoirul M)