Find Us On Social Media :

Programmer Komputer Pertama Ternyata Perempuan dan Ia Pecandu Opium yang Tak Berpendidikan

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 11 Maret 2018 | 16:45 WIB

“Apa yang ia lakukan, intinya, menulis perangkat lunak untuk bagaimana sebuah mesin berjalan,” kata Evans.

“Ia menulis apa yang banyak orang katakan sebagai program komputer pertama, komputer yang belum dibuat.”

Di waktu bersamaan, Lovelace harus berdamai dengan beragam penyakit dalam tubuhnya. Gara-gara penyakit itulah ia terpaksa kecanduan opium (laudanum).

“Ia kecanduan opiat,” kata Evans.

“Ini membantunya melewati hari-harinya, tapi ia juga suka mengucilkan diri dari masyarakat ketika sedang sakau. Ia akan benar-benar setres, tidak akan bisa tidur, bola matanya gatal. Baru setelah ia mengeluarkan laudanum, ia baru bisa santai dan menjadi dirinya sendiri.”

(Baca juga: Selain Menganalisis Reaksi Seseorang pada Tontonan, Nantinya AI akan Dibuat untuk Mendeteksi Kebohongan Acara TV)

Mesin Analitik disebut sebagai embrio komputer, tulis Evans. Catatan Lovelace diterbitkan ulang pada 1953, memperkuat posisinya dalam pengetahuan pemrogaman komputer.

Lovelace meninggal karena kanker rahim pada 1852 pada usia 36 tahun. Meskipun punya tiga anak, ia menganggap catatannya tentang esai Menabrea sebagai anak pertamanya.

“Ia adalah bayi yang luar biasa,” tulisnya pada Babbage, setelah menyelesaikan drafnya, seperti tertulis dalam buku Evans.