Find Us On Social Media :

Obsesi Ganjil Raja Louis XIV dan Alasan Mengapa Wanita Melahirkan Berbaring

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 11 Maret 2018 | 16:15 WIB

Intisari-Online.com- Ada satu momen dalam perjalanan hidup seorang wanita yang dianggap menyakitkan sekaligus membahagiakan.

Yakni melahirkan dan menjadi seorang ibu.

Namun tidak seperti sekarang, gaya melahirkan yang umum pada zaman dahulu bukanlah dalam posisi berbaring.

Dilansir pada The Vintage News, belasan ribu tahun yang lalu di Mesir Kuno misalnya, wanita biasa melahirkan dalam posisi berjongkok.

Baca Juga: 

Baca Juga: 

Pada abad 30 SM, menurut ukiran di kuil Esneh, Mesir, Cleopatra bahkan digambarkan melahirkan dalam posisi berlutut di depan 5 wanita.

Jongkok juga menjadi pilihan gaya di Yunani Kuno dengan bantuan bangku berlubang.

Ibu akan melahirkan bayinya melalui lubang itu dan di bawahnya ada satu bidan yang bersiap menangkapnya.

Dalam budaya dan waktu yang berbeda, kebanyakan wanita melahirkan dalam posisi berlutut, jongkok, atau duduk.

Kemudian baru pada awal abad ke-18, posisi berbaring menjadi norma yang dianjurkan tenaga medis untuk melahirkan.

Dan sementara masih belum jelas siapa yang benar-benar memulainya, beberapa percaya bahwa obsesi ganjil seorang raja menjadi alasannya.

Dia adalah raja Louis XIV yang memerintah Perancis selama 72 tahun masa kekuasaan terlama monarki di Perancis dan Eropa.

Baca Juga: 

Baca Juga: 

Louis XIV dikatakan mempunyai libido sehat dan memiliki segudang gundik semasa hidupnya.

Dalam penelitian mengenai evolusi posisi melahirkan dalam American Journal of Public Health, Louis XIV dikatakan memiliki obsesi aneh.

Dia senang menonton wanita melahirkan tapi tidak dalam posisi normal (jongkok/duduk).

Louis XIV kemudian mengenalkan metode baru, yakni dalam posisi berbaring.

Posisi ini membiarkannya mengamati dengan seksama apa yang terjadi secara rinci.

Rupanya, dia sangat menikmatinya seiring tempat tidur khusus dirancang agar sesuai dengan tuntutannya.

Raja Louis bahkan bertekad untuk melihat semua kekasih-kekasihnya melahirkan.

Praktik ini kemudian menjadi populer dan menurut jurnal, posisi berbaring ini menjadi standar dalam dua abad terakhir.

Kaitan antara obsesi raja dan prosedur medis mungkin tidak memiliki hubungan yang terlalu kuat.

Namun, perintah pemimpin pada masa kekuasaannya sepertinya mutlak memiliki pengaruh terhadap kebiasaan itu. 

Baca Juga: