Find Us On Social Media :

Jika Bukan karena ‘Malu’ Pernah Dipecundangi Jepang dan Rusia, AS Mungkin Tak Akan Dirikan CIA

By Ade Sulaeman, Sabtu, 10 Maret 2018 | 13:30 WIB

Intisari-Online.com - Jika diamati AS sangat menaruh perhatian pada dunia intelijen.

Maka tidak mengherankan, jika AS kemudian bisa memiliki badan intelijen yang sangat terkenal, Central Intelligence Agency (CIA).

Dalam perjalanan sejarahnya, selain China, adalah sebuah takdir tersendiri jika Amerika “terlahir” sebagai negara yang amat peduli dengan urusan intelijen.

Apalagi dalam sejarahnya, bangsa Amerika telah mengalami berbagai peperangan dan menyadarkan mereka tentang betapa pentingnya informasi intelijen.

(Baca juga: Terkenal Sebagai Pasukan Khusus Kelas Dunia, Navy SEAL Ternyata Babak Belur Oleh Viet Cong)

Tentara Amerika telah melakukan kegiatan mata-mata sejak abad 17 atau persisnya sejak mereka terlibat Perang Revolusi Kemerdekaan (1775- 1793).

Pergolakan dalam peperangan melawan pasukan Inggris ini memberi pelajaran betapa informasi intelijen sangat berguna untuk mengantisipasi gerakan musuh dan menyusun langkah ke depan.

Meski begitu Amerika baru benar-benar memiliki lembaga resmi untuk urusan intelijen pada tahun 1880-an.Yakni Office of Naval Intelligence (ONI).

ONI yang secara resmi dibentuk pada 1882 untuk mencari tahu kemajuan dan perkembangan armada laut negara lain.

Untuk keperluan serupa, tiga tahun kemudian Angkatan Darat AS membentuk Army’s Military Intelligence (AMI).

Keduanya masih bertahan hingga sekarang, dan masuk ke dalam komunitas 16 dinas intelijen AS.

Akan halnya CIA sendiri, keberadaan dinas intelijen ini sesungguhnya telah dibentuk sejak 1942.