Find Us On Social Media :

Dari Tumbuhan, Lemak Hewan, Bijih Mineral, hingga yang Mengandung Racun, Begini Orang-orang Dulu Menggunakan Kosmetik untuk Terlihat Cantik

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 27 Februari 2018 | 18:45 WIB

Intisari-Online.com – Cantik bisa berarti macam-macam tergantung latar belakang budaya dan tradisi. Namun, cantik umumnya dikaitkan dengan kosmetik.

Kata kosmetik berasal dari kata Yunani kosmetikos, artinya keterampilan berhias.

Kosmetik yang sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun lalu, selain mempercantik, juga melindungi kulit dari cuaca atau serangga (seperti dilakukan masyarakat Indian), atau tujuan keagamaan.

Penelitian arkeologi di Timur Tengah menemukan banyak salep wangi, pot wadah kosmetik, dan cermin logam yang mengkilat.

Diduga sejak 4000 SM masyarakat Mesir kuno telah menggunakan kosmetik.

Selain Mesir, masyarakat Yunani dan Romawi pun diduga telah meracik kosmetik dari tanaman, bahkan bubuk mineral.

(Baca juga: Sejarah Kancing: Dari Hanya Sebagai Aksesoris Hingga Terbentuk Asosiasi Masyarakat Kancing)

Zaman itu wanita dianggap cantik bila memiliki mata yang besar dan tajam.

Tak heran, kebanyakan wanita Timur menghitamkan bulu mata, alis, juga kelopak dengan kohl, yang terbuat dari jelaga, antimony (sejenis logam keputih-putihan), atau galena, bijih timah yang dipakai dengan harus lebih dulu ditumbuk dan diencerkan dengan air hingga menjadi pasta.

Pewarnaan pun dilakukan pada rambut, kuku, bahkan telapak tangan dan kaki dengan inai. Konon, Cleopatra (69 – 30 SM) terkenal dalam seni pemakaian kohl pada kuku serta telapak kaki dan tangannya.

Kulit yang kencang, lembut, dan putih selalu jadi idaman. Beraneka bedak putih, minyak khusus untuk campuran air mandi, hingga berbagai krim yang 90% berasal dari lemak hewan dan 10% balsam digunakan oleh masyarakat Mesir.

Pada 2500 SM, pemerah pipi dan bibir mulai dikenal. Adalah masyarakat Hittite yang mula-mula menggunakan merkuri sulfida yang merah tua sebagai pemulas pipi.

Masyarakat Babilonia yang biasa merontokkan bulu-bulu halus dengan batu apung lebih memilih merah tuanya bubuk serangga cochineal untuk pemerah bibir.