Inilah Asal Mula Lelucon Legendaris: Terpeleset Kulit Pisang dan Komedi Fisik

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Humor ini adalah bentuk komedi tertua di dunia, yang setidaknya berasal dari Mesir kuno pada 2500 SM.

Intisari-Online.com- Dalam film dan kartun pasti telah kita kenal lelucon legendaris seseorang terpeleset kulit pisang.

Namun dalam kenyataan, pernahkan Anda melihat seseorang terpeleset karena kulit pisang di jalanan?

Dilansir pada Today I Found Out, tren ini muncul dari Amerika pada saat pisang sedang naik daun.

Pada 1876, pameran Internasional Centennial (Pameran Dunia pertama yang diadakan di Amerika Serikat) yang mencakup pameran seni, manufaktur dan produk pertanian serta tambang dihelat.

Baca Juga:Komikus Jepang Sindir Indonesia, 7 Karikatur Ini Pernah Hebohkan Dunia, Sampai Ada yang Dihukum Gantung Karenanya

Baca Juga:Heboh! Beredar Makanan Ringan yang di Dalamnya Ada Hadiah Uang Tunai Hingga Rp 50 Ribu!

Pameran yang berlangsung satu bulan itu diikuti oleh 37 negara dengan pengunnjung hampir 10 juta.

Pisang dipamerkan dengan dibungkus kertas timah dan dijual kepada pengunjung.

Dalam beberapa tahun, pisang segara menjadi buah favorit dan makanan jalanan yang umum.

Karena kurangnya layanan umum seperti tong sampah dan penyapu jalanan, kulit pisang sering dilempar begitu saja.

Kulit-kulit pisang itu dibiarkan membusuk dan semakin membusuk semakin licin teksturnya.

Pada 1879, majalah populer Harper's Weekly mengkritik karena kebiasaan ini.

Seseorang mengalami patah tulang karena tergelincir kulit pisang benar-benar terjadi di kota-kota Amerika.

Bahkan pada 1909, dewan kota St. Louis mengeluarkan larangan melempar kulit pisang ke jalanan.

Disamping ketenaran pisang, dunia lelucon pun telah mengenal komedi fisik.

Humor ini adalah bentuk komedi tertua di dunia, yang setidaknya berasal dari Mesir kuno pada 2500 SM.

Baca Juga:Bisa Langsung Dipraktikkan, Tips Merebus dengan Kuning Telur Berada di Luar

Baca Juga:Cara Mudah Membuat Foto Status WhatsApp Lebih Keren, Bisa Dicoba Sekarang Juga

Humor ini didasarkan pada kemalangan orang lain seperti terjatuh, terkena tampar, tergelincir dan petaka kecelakaan lainnya.

Selama abad ke-19 moda utama transportasi yang digunakan adalah kuda.

Dalam penggunaan kereta kuda, jalanan kadang menyisakan kotoran.

Hal ini diadopsi sebagai lelucon pada perunjukan Vaudevile (aksi di atas panggung yang berkembang di Amerika Utara antara 1880an dan 1920an).

Pelawak biasanya akan melakukan komedi fisik dengan pura-pura terjatuh ke kotoran kuda.

Karena kepopuleran pisang, kotoran kuda pun diganti dengan kulit pisang.

Orang pertama yang dikenal menggunakan kulit pisang sebagai alat komedi fisik adalah Billy Watson 'si tukang tergelincir.'

Pelawak lain, Cal Stewart juga melakukan hal sama dan segera pisang menjadi buah yang paling lucu di Amerika.

Sedangkan untuk layar lebar, kulit pisang pertama kali muncul pada film Inggris Charlie Chaplin By the Sea dengan tindakan yang sama.

Setelah itu banyak film bisu dan komedi-komedi lainnya mengadopsi tindakan yang serupa.

Bahkan hingga saat ini, lelucon terpeleset pisang dikenal semua orang dan masih dapat mengundang gelak tawa.

Baca Juga:Skandal Seks Sepanjang Sejarah, Bahkan Ada yang Dilakukan secara Berjamaah

Artikel Terkait