Find Us On Social Media :

Bonnie dan Clyde, Pasangan Muda Dimabuk Cinta yang Menjadi Perampok Legendaris Amerika

By Yoyok Prima Maulana, Jumat, 23 Februari 2018 | 08:00 WIB

Intisari-online.com - Sebagai pasangan  kekasih Bonnie dan  Clyde  yang sekaligus perampok ulung  pernah  menggemparkan Amerika Serikat pada awal-awal abad 20. 

Mereka berdua adalah fenomena dalam sejarah kejahatan di Amerika. 

Dalam usia muda, dimabuk cinta dan menggenggam senjata api adalah gambaran yang masih dianggap tabu oleh anak muda Amerika pada waktu itu.  Apalagi anak-anak muda AS saat itu  (1930-an) sedang bergulat menghadapi depresi ekonomi.

Sebuah penelitian mutakhir menyatakan bahwa Bonnie dan Clyde tidak hanya merampok dan membunuh, tetapi mereka adalah psikopat. 

BACA JUGA: 

Mereka membunuh lebih dari yang mereka butuhkan. Di bagasi mobilnya selalu bertumpukan berbagai senjata api dan peluru. Keduanya sama-sama tergila-gila pada senjata.

Bonnie Elizabeth Parker sebenarnya bukanlah tipe wanita yang bisa menarik perhatian banyak pria secara fisik. Bisa dikatakan ia bukan wanita seksi.  Namun Bonnie yang lahir di Rowena, Texas pada 1 Oktober 1910 dikaruniai kecerdasan yang lumayan. 

Ia mampu berbicara dan mengungkapkan perasaannya dengan lancar. Baik secara verbal maupun tulisan. Di kalangan teman-teman sekolahnya, ia termasuk pesohor.

Bonnie sebenarnya istri dari Roy Thornton. Ia menikah ketika usianya masih 16 tahun. Namun pernikahan mereka hanya seumur jagung.  Walaupun pada dasarnya mereka tidak bercerai, namun mereka tidak bisa bersama. Pasalnya  Roy dihukum 5 tahun karena pencurian dan penyerangan bersenjata.

Bonnie bersikeras tidak mau bercerai karena ingin mewariskan tradisi gangster. Oleh karena itu  ia  tidak pernah minta cerai pada suami yang di penjara. Meski  demikian Bonnie  tidak memakai nama Thornton di belakang namanya.

Bonnie kemudian berpindah-pindah tempat untuk mencari suasana baru.  Hingga akhirnya terdampar di Dallas dan bekerja sebagai pelayan di sebuah bar yang menjual minuman keras secara ilegal. Sama seperti Bonnie, Clyde Barrow sebenarnya juga seorang muda yang biasa saja.  Hanya saja, pemuda kelahiran Ellis, Texas, 24 Maret 1909 ini sangat tergila-gila pada senjata api. 

Ia mempunyai senjata rahasia yang dilekatkan di tungkai kanannya. Senjata jenis senapan berburu ini bisa ditembakkan secepat pistol dengan akibat yang jauh lebih buruk. Clyde bersama saudara lelakinya, Marvin Barrow, dikenal sebagai penjahat sporadis.  Ia biasa merampok toko makanan, pom bensin dan kejahatan-kejahatan kecil lainnya. 

Menurut sejarawan, Clyde sebenarnya tidak bermaksud untuk menjadi pencuri atau perampok.  Yang ia lakukan hanyalah pelampiasan perasaan  khas anak muda terhadap sistem sosial  di Amerika waktu itu. Bonnie dan Clyde bertemu di Dallas pada tahun 1930 di bar tempat Boonie bekerja.  Pada saat itu Clyde memperlihatkan senjata rahasianya. Bonnie serta merta kepincut dan malamnya segera saja mereka tidur seranjang.

Petualangan Bonnie dan Clyde dimulai ketika pada tahun itu pula,  Clyde yang sebenarnya bandit buronan akhirnya tertangkap polisi dan dipenjara di Waco, Texas. Bonnie yang datang menengok diam-diam menyelundupkan senjata api ke penjara dengan cara  menyelipkannya di antara payudaranya yang sebetulnya tidak montok. 

Tapi pistol yang sedang diselipkan membuat seolah payudara Bonnie montok dan sempat dipandangi agak liar oleh para petugas penjara. Dengan senjata yang diselundupkan Bonnie ini, Clyde berhasil menodong  dan memaksa penjaga untuk membuka pintu penjara serta  melarikan diri.

BACA JUGA: 

Keduanya lalu mulai melakukan aksi perampokan bank tapi belum pernah melakukan pembunuhan. Pasangan bandit Bonnie dan Clyde mulai menarik seorang residivis bernama Raymond Hamilton. 

Ketika Hamilton bergabung, tiga serangkai ini dijuluki Geng Barrow I. Bersama Hamilton, Clyde pertama kali merasakan membunuh manusia.  Orang yang malang itu adalah seorang tua penjaga pom bensin di Hillsboro bernama John Bucher.

Revolver Clyde menyalak ketika ia mendengar pak tua itu mengatakan mempunyai sebuah peti besi berisi uang.  Ketika Jon Butcher membuka peti besinya, Clyde menghamburkan tiga peluru ke kepalanya. Pada saat itu Clyde dan Hamilton berhasil menggondol uang tak lebih dari 100 dollar AS. Sayangnya tak lama kemudian Hamilton tertangkap dan dipenjara di Texas. 

Bonnie dan Clyde begitu terpukul karena Hamilton tidak saja rekan dalam melakukan kejahatan. Namun ia juga partner dalam bercinta. Pasalnya mereka biasa ‘’melakukan’’ secara bertiga. Keduanya lalu merekrut remaja bernama William Daniel Jones dan mulai bertualang ke Oklahoma, Missouri dan terakhir di Carlsbad, New Mexico. 

Di sini, Bonnie pertama kali menembak mati manusia. Seorang wakil sherif yang menghampiri dan hendak menanyakan surat-surat kendaraan, menjadi korban di pagi hari yang naas itu.  Agak siang, Bonnie kembali memuntahkan peluru revolvernya pada seorang polisi lalu lintas yang hendak mencegat.

Seperti ketagihan, Bonnie kembali membunuh pemilik mobil yang dicurinya.  Selanjutnya ia memuntahkan peluru revolvernya pada seorang polantas yang sedang mengendarai sepeda motor. Ketiga bandit yang makin berbahaya itu pun menjadi buronan nomor satu di kawasan Amerika selatan.

Bonnie, Clyde dan Jones akhirnya memutuskan menetap sementara di Joplin, Missouri.  Saat itu Buck Barrow bersama istrinya, yang suka melakukan kejahatan juga  ikut bergabung.  Namun sialnya, seorang tetangga yang mengetahui keberadaan mereka melaporkan pada polisi. 

BACA JUGA: 

Kontan polisi seluruh Joplin mengepung rumah tersebut dan terjadi baku tembak sengit.  Hanya saja keberuntungan Bonnie dan kawan-kawan masih besar.  Mereka berhasil lolos menggunakan sebuah mobil di tengah hujan peluru dan meninggalkan dua polisi terkapar di tanah.

Setelah kejar-kejaran dengan polisi di daerah yang dilewati, mereka berhasil lolos dan menyembunyikan diri di Dexter Park, Iowa.  Sekali lagi polisi mengepungnya. Tapi  kali ini Buck Barrow tidak beruntung hingga tertembak mati. Sedangkan istrinya tertangkap.  Namun Bonnie, Clyde dan Jones berhasil lolos dan kembali ke Texas.

Tahun 1934, Jones tertangkap di Colorado. Untuk tetap menggenapi trio mereka, Bonnie dan Clyde lalu membebaskan rekan lamanya, Ray Hammilton, dengan cara menyerang penjara. Dua pengawal penjara menjadi tumbal pembebasan itu.  Ulah Bonnie dan Clyde, akhirnya membuat pemerintah AS sangat geram. 

Pihak berwenang lalu menugaskan Frank Hammer dari divisi lalu lintas jalan raya Texas untuk membentuk tim pemburu trio perampok itu. Mereka mengejar mulai dari Texas sampai ke Kanada. Melihat kegigihan Hammer, Ray Hammilton gentar dan mengundurkan diri dari geng. 

Bonnie dan Clyde lalu merekrut Hendry Methvin yang baru keluar dari penjara untuk membentuk Geng Barrow II.  Namun geng ini tak berumur lama. Methvin yang ngeri dengan sepak terjang Bonnie dan Clyde serta usaha pengejaran Hammer, memutuskan menyerahkan diri.

BACA JUGA: 

Tanggal 23 Mei 1934, pasangan Bonnie dan Clyde akhirnya terkepung oleh pasukan Hammer di Arcadia, Lousiana.  Tanpa ampun lebih dari 150  peluru dimuntahkan  ke mobil ford yang ditumpangi pasangan Bonnie dan Clyde karena  berusaha kabur.  Menurut saksi mata, kedua pasangan bandit maniak membunuh itu masing-masing tertembus tak kurang dari 50 peluru.

Saat meregang nyawa itu, di genggaman Bonnie ada revolver kecil dengan sembilan garis di gagangnya.  Sedangkan di lutut Clyde terdapat senjata rahasianya dengan 11 takikan pada gagangnya.  Ditengarai jumlah itu adalah jumlah orang yang telah mereka bunuh.  Rupanya mereka menikmati betul ketika membunuh orang dan ‘’mencatat’’ jumlah kills-nya  pada gagang senjata.

Dengan ciri seperti itu dan ada kemungkinan  keduanya malah berlomba untuk membunuh orang, Bonnie dan Clyde selain perampok brutal yang gemar membunuh juga pasangan psikopat.

BACA JUGA: