Find Us On Social Media :

Pernah Diusir dari Angkot hingga Diteriaki via Mikrofon, Perjuangan Ulli Ulwiyah Melawan Tuberkulosis Sungguh Mengharukan

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 22 Februari 2018 | 12:30 WIB

Intisari-Online.com - Pada 2015, Indonesia mempunya angka penderita tuberkulosis (TB) terbesar nomor enam di dunia.

Dari sekian banyak penderita penyakit itu, Ulli Ulwiyah adalah salah satunya, yang kini menjadi ketua PETA.

PETA adalah sebuah organisasi untuk mendukung para pasien Tuberkulosis.

Ulli sendiri adalah mantan penderit tuberkulosis sejak berusia 10 tahun, tapi sekarang sudah sembuh total.

Pada usia 10 tahun Ulli mulai batuk darah dan tidak mengenal pengobatan TB.

Baru kemudian pada usia 12 tahunlah Uli mengenal dan menjalankan pengobatan.

(Baca juga: Hati-hati! Kuman Tuberkulosis Bisa Kebal Obat Bila Tak Diobati Secara Tuntas)

Obat yang diminum Ulli berupa pil diminum selama 8 bulan rutin. Awalnya, pada empat bulan pertama Uli rutin mengkonsumsi obat tersebut.

Setelah itu, Ulli berhenti mengonsumsi obat itu.

“Empat bulan ke atas berhenti karena bosan, jenuh dan rasanya tawar,” tutur Ulli.

Enam tahun Ulli berhenti mengkonsumsi obat, padahal sebenarnya TB belum benar-benar hilang dari tubuhnya.

Akhirnya, bakteri TB yang terdapat di tubuh Ulli semakin parah hingga kebal dengan obat.

Pada 2006 Ulli kembali didiagnosis TB dan mengalami pengobatan sembilan bulan melalui jarum suntik.

Efek samping dari obat itu sendiri membuat Ulli pusing, mual, dan muntah-muntah.

“Rasa mualnya 10 kali lipat dari mabuk darat,” ungkap Ulli.

(Baca juga: Kisah Lucu Nasi Goreng Indonesia di Boston: Sudah Lapar Saat Baca Menunya Jadi Ragu-ragu)

Efek samping lainnya adalah penderita TB bisa mengalami depresi dan yang paling parah menyerang otak.

“Bahkan aku sempat ke dokter jiwa, dan dokter mengurangi beberapa obat yang menyebabkan depresi,” tambah Ulli. 

Di Indonesia sendiri, butuh perjuangan kuat sebagai penderita TB  hingga sembuh.

Pasalnya, banyak sekali stigma buruk yang diberikan masyarakat kepada penderita TB.

Seperti yang dialami Ulli ketika menderita TB dulu yaitu Ulli pernah diusir dari angkot dan diteriaki melalui microfon ketika ketahuan menderita TB.

“Jadi buat apa saya di angkot lebih baik turun. Stigma yang menyakitkan,” ujar Ulli Ulwiyah.

Ulli juga menegaskan bahwa seharusnya tidak ada deskriminasi seperti itu.

Hal ini justru membuat penderita semakin terpuruk bahkan bisa menyebabkan depresi.

Ulli menjadi takut dekat-dekat dengan orang sehat.

(Baca juga: Penyakit TBC Bisa Pula Menyerang Ginjal, Jadi Jangan Abaikan Pengobatannya)

“Takut dekat-dekat sama orang sehat. Bahkan takut dekat-dekat sama anak saya. Saya takut ketemu saudara saya. Sering nangis sendiri,” kata Ulli.

Selama Ulli menderita MBR, Ulli memeriksakan anak-anaknya terhadap penyakit TB.

“Anak-anak saya selama saya pengobatan didampingi sama profilaxis,” ujar Ulli.

Namun sayangnya dua dari tiga anak Ulli dinyatakan terkena TB.

Anak kedua yang berusia 10 tahun dan anak ketiga berusia 8 tahun, keduanya terkena TB pada usia 3 tahun.

Kabar baiknya, sekarang kedua anak Ulli sudah sehat semua dan terbebas dari TB.

“Sudah sehat semua. Mohon doanya, ya!” pinta Ulli.

Walaupun TB yang dirasakan Ulli tidak menyerang bagian terparah, yaitu otak.

(Baca juga: Jembatan Ini Mirip Roller Coster, Bisa Bikin Pengendara Senam Jantung)

Tetapi TB menyerang paru-paru Ulli dan menimbulkan bekas yang cukup serius.

Sekarang, Ulli hanya memiliki satu paru-paru saja, satu paru-paru lainnya sudah tidak berfungsi akibat TB.

“Wanita yang hidup satu paru-paru jadi gak bisa normal lagi. Terbatas paru-parunya,” ungkap Ulli.

Selain itu, sekarang Ulli juga sedang memeriksakan jantungnya akibat dari efek samping obat yang dikonsumsi ketika sedang melakukan pengobatan TB.

Akibat obat yang dikonsumsinya berjumlah ratusan bahkan ribuan butir, membuat sedikit lubang pada jantungnya.

Walaupun Ulli dan anak-anaknya pernah menderita TB tetapi suami Ulli terbebas dari TB.

Hal ini disebabkan karena suami Ulli melaksanakan pola hidup sehat dan makan secara teratur.

(Baca juga: Mengharukan, Jantung Anak Perempuan Ini Telah Menyelamatkan Nyawa Anak Laki-laki)

(Artikel ini pernah tayang di Nova.grid.id, artikel selengkapnya baca di sini)