Ternyata Inilah Alasan Kenapa Kita Belum Kenyang Kalau Belum Makan Nasi

Aulia Dian Permata

Penulis

Orang Indonesia memang biasanya belum kenyang kalau belum makan nasi. Ternyata, ada alasan ilmiah di balik hal ini!

Intisari-Online.com - Indonesia tecatat sebagai konsumen beras tertinggi di dunia, yakni sekitar 114 kilogram per kapita per tahun.

Ini artinya, mayoritas masyarakat Indonesia menjadikan nasi sebagai makanan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Jadi, jangan heran jika banyak orang Indonesia yang memiliki pola pikir “belum kenyang kalau belum makan nasi”.

Lantas, apa penyebab seseorang bisa merasa belum kenyang kalau belum makan nasi?

(Baca Juga:Cucu Miliarder Ini Diculik dan Keluarganya Tidak Mau Menebus Meski Telah Dikirimi Potongan Telinganya)

Nasi putih merupakan salah satu makanan yang tinggi akan kandungan indeks glikemik.

Indeks glikemik sendiri merupakan nilai yang menggambarkan seberapa cepat karbohidrat yang terdapat dalam makanan diubah menjadi gula oleh tubuh manusia.

Jadi, yang membuat kita merasa ada yang kurang jika belum mengonsumsi nasi sebenarnya datang dari dalam otak.

Pasalnya, makanan tinggi glikemik mampu memicu respon ketagihan di dalam otak yang membuat kita ingin makan nasi terus.

(Baca Juga:12 Foto Menyayat Hati yang Pernah Tertangkap Kamera, Termasuk Saat Burung Bangkai Menunggui Kematian Anak yang Kelaparan)

Karena sudah kebiasaan, otak akan terus “meminta” untuk makan nasi, meskipun kita sudah kenyang dari sumber makanan yang lain.

Selain nasi, ternyata ada beberapa jenis makanan lain yang masuk dalam kriteria makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti roti, kentang, dan gula konsentrat.

Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia terbiasa makan nasi putih sebanyak tiga kali sehari, dalam jumlah yang sangat banyak pula.

Sayangnya, mengonsumsi makanan yang itu-itu saja setiap hari ternyata tidak baik untuk kesehatan.

(Baca Juga:Inilah yang Akan Terjadi Jika Rutin Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Setiap Hari )

Seperti yang sudah disebutkan di atas, nasi putih merupakan makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi.

Hal ini membuat nasi berperan besar terhadap kenaikan kadar gula darah dalam tubuh yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2.

Bukan berarti lalu tidak boleh makan nasi agar terhindar dari diabetes.

Kita boleh saja mengonsumsi nasi, asalkan memperhatikan porsinya.

Nasi memang merupakan salah satu sumber karbohidrat yang utama, tapi nasi bukan merupakan satu-satunya sumber karbohidrat.

Masih banyak sumber karbohidrat lain yang bisa memenuhi asupan karbohidrat harian kita.

Contohnya kentang, oat, gandum, pasta, mi, ubi, jagung, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, gula, tepung, buah, serta sayuran juga bisa menjadi tambahan asupan karbohidrat.

Jangan lupa, imbangi asupan makanan dengan gizi seimbang seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Meskipun tak mudah bagi masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi karbohidrat selain nasi, penting bagi kita untuk memerhatikan asupan makanan sehari-hari demi menjaga kesehatan tubuh secara kesuluruhan.

Pasalnya, bila setiap hari kita hanya makan nasi tanpa menyelingi makanan pokok lainnya, kita bisa kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu.

Nah, hal tersebutlah yang bisa meningkatkan risiko mengidap penyakit tertentu dalam jangka panjang. (Wisnubrata)

(Baca Juga:Kota Misterius Penuh Kuil Dewa Kresna Ini Dipenuhi Janda-janda ‘Terkutuk’, Siapa Sebenarnya Mereka?)

Artikel ini pernah ditayangkan di Kompas.com dengan judul Kenapa Kita Merasa Belum Kenyang Kalau Belum Makan Nasi?

Artikel Terkait