Find Us On Social Media :

Catat! 11 Trik Cegah Barang Hilang Saat Naik Pesawat, Salah Satunya Siapkan Plastik Pembungkus Ransel

By Ade Sulaeman, Rabu, 21 Februari 2018 | 13:15 WIB

Untuk berjaga-jaga seandainya koper Anda salah tujuan.

* Perhatian Untuk Bagasi

Saat Anda mengklaim tas Anda di bandara, periksa kembali sebelum meninggalkan area klaim bagasi.

Lihat apakan ada kerusakan baru pada tas. Juga untuk meyakinkan bahwa tas Anda tidak dibuka-buka dan isinya masih lengkap.

Airline mamiliki aturan soal batas waktu pengaduan dan mereka perlu melihat kerusakan dimaksud sebelum menerima pengaduan secara resmi.

Segera laporkan kehilangan di konter airline bersangkutan. Upayakan melaporkan kehilangan sebelum meninggalkan Bea Cukai.

* Agar Tak Tertukar

Untuk mencegah kopor Anda tertukar dengan milik orang lain, beri tanda khusus pada koper.

Lengkapi dengan nama, penerbangan dan tujuan Anda. Pilih koper dengan warna unik dan mentereng.

Kebanyakan orang menggunakan koper berwarna hitam sehingga kemungkinan tertukarnya lebih tinggi.

Selalu kenakan sabuk pada koper Anda. Warna unik dan sabuk pada koper membuat koper Anda mudah dikenali.

Tak ada salahnya juga memiliki foto koper Anda. Hal ini bisa lebih memudahkan petugas untuk menemukan koper Anda seandainya terbawa penumpang lain atau terangkut ke tujuan yang salah.

* Lindungi Barang Bawaan

Saat antri duduk di ruang tunggu, atau dimana pun Anda, selalu sangkutkan tentengan tas pada tangan.

Atau letakkan barang Anda dengan memepetkannya pada kaki Anda. Ini agar barang Anda tidak mudah diambil orang tanpa sepengetahuan Anda.

Tingkatkan kewaspadaan jika ada orang yang berusaha menarik perhatian Anda misalnya menanyakan waktu.

* Manfaatkan Fasilitas Pembungkus

Di sejumlah airport internasional, kini tersedia fasilitas pembungkus koper.

Kalaupun airport tidak menyediakan, adakalanya airline tertentu menyediakan fasilitas ini khusus untuk penumpangnya.

Kebanyakan memang harus membayar. Namun tidak ada salahnya merogoh kocek demi melindungi Anda.

(Baca juga: Saking Terisolasinya, Keluarga yang Tinggal di Wilayah Ini Tidak Tahu Jika Pernah Terjadi Perang Dunia II)