Find Us On Social Media :

Kontrak Pembelian 11 Jet Tempur Su-35 Baru Disetujui, Bukti Rumitnya Proses Pengadaan Alutsista

By Ade Sulaeman, Rabu, 21 Februari 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Indonesia telah menandatangani kontrak pembelian 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35 dengan Rusia.

Penandatanganan itu dilakukan pada Rabu (14/2) lalu di Jakarta dan sekaligus mencerminkan betapa untuk memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) seperti jet tempur prosesnya sangat alot.

Dengan tantangan ke depan yang makin kompleks seperti krisis Laut China Selatan yang makin menegang, Indonesia yang wilayah pulau dan perairannya terancam klaim oleh China memang tidak bisa tinggal diam.

Krisis di Laut China Selatan khususnya di seputar perairan Natuna sebenarnya bukan datang secara tiba-tiba.

(Baca juga: Bikin Ngakak! Editan Photoshop Terhadap Pasangan Ini Sungguh Kelewat Batas!)

Dalam Rapim TNI yang diselenggarakan tiap tahun potensi menegangnya krisis di Laut China Selatan selalu dibahas.

Tapi begitu krisis itu tiba secara militer TNI ternyata terkesan kurang siap, khususnya dalam langkah antsipasi menggunakan alutsista canggih.

Pemerintah pun seolah-olah terkesan tergesa-gesa ketika memutuskan untuk membeli satu skadron Su-35 dan mempercepat pengadaan kapal selam.

Padahal sebenarnya tidak ada kata tergesa-gesa dalam soal pembelian senjata canggih.

Pasalnya pemerintah sudah memiliki prosedur dan standar yang memadai.

Kebutuhan akan alutsista pertama kali diajukan oleh masing-masing satuan TNI kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Di lingkup Kemhan kebutuhan alustista itu kemudian dievaluasi dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.