Penulis
Intisari-Online.com - Rosangela Almeida dos Santos yang berusia 37 tahun dinyatakan meninggal oleh sebuah rumah sakit pada 28 Januari dan dimakamkan keesokan harinya.
Dia sudah berada di rumah sakit selama seminggu karena kelelahan.
Menurut surat kematiannya, dia mengalami serangan jantung sebelum meninggal akibat 'syok septik'.
Keesokan harinya, keluarganyamenguburkannya padamakam beton di pemakaman kota asalnya di Riachao das Neves.
(Baca juga: Jangan Berani Macam-macam! Di Desa Ini, Semua Penduduknya Jago Kungfu, Lo)
Penduduk setempat,Natalina Silva mengatakan bahwa banyak orang mendengar teriakan-teriakan yang datang dari kuburan.
Dia berkata, "Ketika saya sampai di sana tepat di depan makam, saya mendengar benturan dari dalam kuburan."
Dia pikir anak-anak yang bermain di sekitar pemakamansedang bercanda dengannnya. Lalu dia mendengar seseorang berteriak dua kali, dan setelah kedua teriakan itu, dia berhenti.
Penduduk setempat bergegas datang untuk menghancurkan kuburan batu itu, tapi sayangnya sudah terlambat.
(Baca juga:Pesta Imlek di Taiwan: Tari Satu Kaki Tanda Dewa Mengabulkan Permintaan)
Pada saat mereka berhasil membuka peti kayu yang telah dipakai untuk menguburkannya, Santostelah meninggal.
Dilansir dari Metro, orang-orang yang tinggal di dekat pemakaman memberi tahu keluarganya pada 9 Februari, 11 hari setelah Santos dimakamkan.
Karena mencoba keluar dari peti mati, terdapat luka di tangan dan dahi yang Santos gunakan untuk mencoba membuka peti mati. Di bagian dalam peti juga ada goresan dan darah.
(Baca juga:Kisah Harimau Sakit Gigi Datangi Desa Meminta Pertolongan Manusia Ternyata Berakhir Seperti Ini)
Dari kondisi bagian dalam peti mati, nampaknya dia sudah berusaha keras untuk mencari jalan keluar dan menyelamatkan diri.
Sebuah video telah muncul yang menunjukkan keributan di pemakaman Senhora Santana di Riachao das Neves, timur laut Brasil, saat beberapa orang mengeluarkan peti mati yang berat itu dan melepaskan tutupnya.
Orang-orang berteriak untuk memanggil ambulans, sementara yang lainnya memeriksa kondisi Santosdan mengatakan tubuhnya masih hangat. Tangan Santos terluka, seperti telah berusaha keras untuk keluar.
Keluarga tersebut percaya bahwa vonis meninggalnya Santos terjadi karena kesalahan.
(Baca juga:Bayinya Meninggal Setelah Lahir, Wanita Ini Melakukan Hal Mulia untuk Menebus Kesedihannya)
Saudari Santos, Isamara Almeida, mengatakan,"Kami tidak ingin menuduh dokter mana pun, kami tidak ingin menimbulkan masalah. Tapi kita menyaksikan situasi itu, tidak mungkin orang dikuburkan selama 11 hari dan tetap hangat."
Kepala polisi Arnaldo Monte yang memimpin penyelidikan mengatakan bahwa mereka mulaimeminta beberapa keterangandari anggota keluarga dan orang di sekitar kejadian.
Jika diperlukan, mereka akan menggali kembali tubuh Santos, sehingga mereka bisa sampai kepada inti dari apa yang sebenarnya terjadi.
Seorang juru bicara rumah sakit, yang menyatakanSantos telah meninggal, mengatakan bahwa mereka akan memberikan semua informasi yang diperlukan oleh keluarga dan pihak berwenang.
(Baca juga: Segera Atasi Mata Bintitan dengan 5 Cara Alami Ini, Bisa Dilakukan Sekarang Juga Lho)