Hal itu diungkapkan oleh Kang Chol-hwan, seorang pembelot yang melarikan diri dari Korut pada tahun 1992 dan sekarang tinggal di Cina.
Nancy Snow, profesor di Universitas Kyoto menganggap kemunculan pemandu sorak ini sebagai upaya propaganda.
Korea Utara tetap ingin menampilkan citra ramah dan luwes di panggung global dengan menunjukkan Army of Beauties-nya.
Wait for it.... one of the stranger moments of the night... North Korean Cheerleaders holding masks as they sing “Whistle” one of North Korea’s most popular songs. #Olympics2018 (Via @Kubik_Kamera) pic.twitter.com/BXACRt27nZ
— Gadi Schwartz (@GadiNBC) 10 Februari 2018