Find Us On Social Media :

Pesta Imlek di Taiwan: Tari Satu Kaki Tanda Dewa Mengabulkan Permintaan

By Ade Sulaeman, Jumat, 16 Februari 2018 | 15:45 WIB

Intisari-Online.com – Yang disajikan bukan hanya makanan dan buah-buahan biasa, tetapi "barisan" babi dan ayam raksasa. Namun, "komandannya" ialah babi raksasa seberat hampir 1 ton, yang harus diangkut dengan kendaraan khusus.

Bagi  serdadu yang menang perang, babi-babi kurban itu "duduk" dengan gagah di atas bonggol kayu yang tertancap di atas kereta barang. Semua diarak di jalan-jalan desa yang sempit dan berdebu.

Pada dagingnya yang kemerahan tampak cap dinas pemeriksa daging dan kantor keuangan lokal. Artinya binatang-binatang itu secara resmi boleh dikorbankan. Rupanya untuk sesuatu yang sakral pun perlu kontrol sipil.

Setelah menghitung sampai tiga ratus ekor, saya berhenti. "Ini baru yang kecil-kecil. Babi-babi besar belum muncul," kata pemimpin pesta.

(Baca juga: ‘Viral’ Kabar Pernikahan Sedarah Kakak-Adik di Riau, Ini Tanggapan Keluarga Besar Aritonang)

Saat itu di Taiwan Selatan akan diadakan Pesta Da Baibai, pesta kurban besar, Pesta Tahun Baru Imlek. Pada waktu itu orang-orang yang percaya meminta kemurahan pada dewa dan arwah orang mati.

Pesta kurban besar yang terbesar dilakukan di Kuil Mazu, di Lu'ermen, beberapa kilometer sebelah utara Kota Tainan (Taiwan). Di sini selama tujuh hari orang bersembahyang kepada para dewa.

Mereka meminta perlindungan dari bahaya Taifun, para petani memohon hujan, meminta  kesejahteraan bagi menteri keuangan dan meminta perdamaian. Permintaan itu tertulis dengan tinta emas dan digantungkan di pintu masuk kuil.

Ratu surgawi Mazu, pelindung legendaris para pelaut dan nelayan, akan dipanggil. Asap kurban tampak menjulang menuju tempat peringatan Jenderal Ming, Zheng Chenggong atau yang dikenal oleh orang Eropa sebagai Koxinga.

Tiga ratus tahun yang lampau dia berhasil mengusir pemerintah kolonial Belanda dari pulau itu.

Di surga kepercayaan Tao konon banyak tersedia tempat. Dalam suatu pesta besar orang bisa berhubungan dengan 3.600 dewa.

Selain ada permintaan resmi, juga ada permintaan pribadi, seperti meminta usaha agar berhasil baik, bisa memperoleh anak laki-laki, utang dihapuskan dan tidak ada musuh dsb. Pendetalah yang menjadi perantara antara dunia sini dan sana.