Penulis
Intisari-Online.com - Penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School,Florida yang terjadi pada Rabu (14/2) menyisakan kesedihan bagi semua pihak, tak terkecuali kerabat dari seorang guru yang bernama Scott Beigel.
Dilansir dari Metro, Scott Beigel yang berusia 35 tahun tertembak setelah membiarkan para siswa berlindung di kelasnya dan dia mencoba menutup pintu saat penembak Nikolas Cruz lewat.
Seorang murid, Kelsey Friend mengatakan dia dapat hidup hingga saat ini karena Scott.
Ketika Scott membuka pintu, dia harus menutupnya kembali sehingga muridnya bisa tetap aman, tapi dia tidak mendapat kesempatan. Dia ditembak oleh Cruz saat melindungi murid-muridnya.
(Baca juga: Nahas! 17 Siswa Tewas Setelah Ditembaki Membabi Buta Tepat di Hari Valentine)
Seorang murid yang diselamatkan mencoba berbicara kepada kekasih Scott bahwa dia sangat berterima kasih telah membawa dan memiliki orang yang menakjubkan seperti Scott dalam hidup dan memberinya kekuatan untuk menjadi lebih kuat daripda sebelumnya.
Scott akan selalu dirindukan oleh murid-muridnya dan namanya akan selalu hidup dalam hati mereka.
Scott juga bekerja di Starlight Summer Camp di Pennsylvania.
Penghormatan kepada guruMarjory Stoneman Douglas High School ini juga membanjiri halaman Facebook.
(Baca juga: 60 Tahun Permesta: Agen CIA Ini Coba Bunuh Diri saat Tertangkap, Tapi Malah Diselamatkan Lalu Diberi Rokok dan Wiski)
Adam Schwartz menulis, "Hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan saat kita belajar tentang Scott Beigel yang kita rindukan."
Lainnya menulis bahwa Scott adalah salah satu konselor favoritnya untuk berkembang.
Murid-murid sangat beruntung memilikinya, Scott adalah pahlawan sejati.
Bagi mereka, Scott Beigel bukan hanya seorang guru dan konselor, namun dia adalah panutan tersbesar.
(Baca juga: 60 Tahun Permesta: Dari Ahmad Yani hingga Ali Sadikin, Inilah Perwira-perwira yang Sukses Tumpas para Pemberontak)
Keluarga besar sekolah itu telah kehilangan seseorang yang menjadi inspirasi banyak orang.
Penembakan kemarin dengan tersangka Nikolas Cruz yang berusia 19 tahun diduga mematikan alarm kebakaran pada pukul 14.30 sebelum menembaki korban saat mereka berada pada di area utama sekolah.
Dia dituduh membunuh 17 orang dengan senapan serbu AR-15 dan melukai 15 orang lainnya.
Cruz melarikan diri dari sekolah dan ditangkap oleh polisi satu jam kemudian, tepatnya 3 kilometer dari tempat kejadian. Dia didakwa dengan 17 tuduhan pembunuhan berencana pada Kamis (15/2) pagi.
(Baca juga: Menyamar Jadi Dokter, Sindikat Perampok ini Perdaya Wanita, Kemudian Curi Cairan Otaknya untuk Dijual di Pasar Gelap)