Penulis
Intisari-Online.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan angkatan laut negeri itu menembak siapa saja yang mencuri kekayaan laut Filipina.
Pernyataan ini disampaikan Duterte dalam sebuah jumpa pers pada Jumat (9/2/2018) malam yang membahas sengketa Laut China Selatan.
Duterte mengatakan, dia tetap akan berunding dengan China meski menegaskan Filipina memiliki kedaulatan penuh terhada Benham Rise, perairan luas di wilayah timur laut negeri itu.
"Di saat yang sama, kita tak bisa memerangi Amerika atau China. Saya akan diam. Namun, jika kalian mengambil sesuatu dari zona ekonomi kami, saya perintahkan AL untuk menembak," ujar Duterte.
(Baca juga: (Foto) Inilah 6 Kejadian Mengerikan yang Pernah Tertangkap Oleh Kamera 'Drone', Termasuk Saat Seseorang Dipenggal)
Duterte merujuk pada zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina sejauh 200 mil laut dari garis pantai terluar.
Sesuai kesepakatan PBB 1982, Filipina memiliki hak eksklusif untuk mengeksploitasi sumber daya alam di wilayah tersebut.
Kapal-kapal asing masih diizinkan melintas tetapi dilarang mengambil ikan atau menggali minyak bumi di wilayah tersebut.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari Kedubes China atau Amerika Serikat di Manila terkait pernyataan Duterte tersebut.
Belum lama ini, Duterte memerintahkan agar semua negara asing menghentikan penelitian ilmiah di Benham Rise, yang oleh pemerintahanya disebut dengan nama Philippine Rise.
Dia juga memeritahkan AU dan AL Filipina melakukan patroli rutin di perairan yang diyakini memiliki cadangan gas dan minyak bumi yang amat besar.
Benham Rise yang menghadap Samudera Pasifik, adalah kawasan seluas 24 juta hektar dan mencakup ZEE Filiina dan wilayah lain di Pasifik. (Ervan Hardoko)
(Baca juga: (Foto) Operasi Plastik Tidak Seinstan yang Dibayangkan, Wanita Ini Menderita 3 Bulan Setelah Jalani Operasi)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Duterte: Tembak Semua yang Mencuri di Perairan Filipina!”