Find Us On Social Media :

Gila! Ketika Menggelar Operasi Trikora, Kopaska Ternyata Menyiapkan Pasukan Bunuh Diri Menggunakan 'Torpedo Manusia'

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 10 Februari 2018 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com - Dalam Operasi Trikora tugas Pasukan Katak (Paska) TNI Angkatan Laut (sekarang dikenal sebagai Komando Pasukan Katak/Kopaska) yang dibentuk pada 31 Maret 1962 dan dikomandani oleh Letkol OP Koesno memiliki tugas khusus.

Secara spesifik sesuai dengan kemampuannya tugas Kopaska adalah menyusup ke wilayah lawan untuk melancarkan serangan sabotase atau menyingkirkan perintang bagi pendaratan pasukan amfibi.

Ketika Operasi Trikora digelar pasukan Kopaska berpangkalan di Teluk Peleng, Sulawesi, dalam kondisi siap diperintah.

Berada di Teluk Peleng sambil menunggu perkembangan sesungguhnya merupakan kegiatan yang cukup membosankan bagi anggota Pasukan Katak meskipun sejumlah latihan tempur tetap dilakukan.

Suatu hari pasukan Kopaska yang dipimpin oleh Mayor Urip Santosa  mendapat kesibukan baru.

(Baca juga: Prajurit TNI Angkatan Laut, Naik Pangkat Bukannya Diberi Bingkisan Malah Disemprot Air)

Mereka menjadi sibuk setelah kurang lebih 2 peleton sukarelawan sipil beserta 5 human torpedo (torpedo manusia) untuk misi bunuh diri turut disertakan.

Selama Perang Dunia II, torpedo manusia yang oleh AL Jepang disebut Kaiten sebenarnya pernah dioperasikan dan bagi pelaku misi torpedo bunuh diri yang rata-rata berusia remaja mendapat penghargaan khusus dan hadiah uang.

Sebelum dioperasikan dalam progam latihan Kaiten telah menyebabkan korban jiwa para pilotnya sebanyak 15 orang.

Dalam operasi tempurnya, Kaiten bisa diluncurkan dari kapal selam atau kapal penjelajah ringan.

Mayor Urip merasa heran dengan adanya lima torpedo manusia itu karena belum pernah mendapat briefing, khususnya peta operasi dan pendaratan sasaran yang akan dituju.

Berkaitan dengan torpedo manusia itu, Mayor Urip hanya pernah mendengar tentang adanya Proyek Y, yakni torpedo biasa yang diisi dengan 100 kg TNT.

(Baca juga: Aktor Advent Bangun Meninggal, Karateka Tulen yang Pernah Dikeroyok 30 Preman)