Find Us On Social Media :

Anda yang Sering Pakai Masker, Sebenarnya Seberapa Sakti Masker Melindungi Kita dari Polusi Udara?

By Moh Habib Asyhad, Senin, 5 Februari 2018 | 21:00 WIB

Intisari-Online.com - Bagi Anda yang kerap memakai masker, mungkin sering menanyakan hal ini: seberapa efektifkah masker melindungi kita dari bahasa polusi udara?

Sebelum menjawab itu, mari kita bongkar-bongkar data seputar polusi udara terlebih dahulu.

Menurut WHO, setidaknya 6,5 juta orang meninggal setiap tahun akibat polusi udara.

Artinya apa? Benar, polusi udara telah membunuh banyak orang.

Masih menurut intitusi yang sama, pada 2016, beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung adalah kota-kota dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara.

Mengerikan bukan?

(Baca juga: Punya Potensi Gigi Berlubang? Coba Lakukan 8 Cara Ini untuk Memulihkannya)

Nah, kualitas udara yang buruk, tulis Kompas.com, semakin diperparah dengan banyaknya masyarakat komuter (penglaju) yang menggunakan kendaraan bermotor untuk beraktivitas dari dan ke Jakarta.

Dari sejumlah 1,4 juta masyarakat penglaju dari dan ke luar Jakarta, terdapat 58 persen menggunakan kendaraan roda dua dan 30 persen menggunakan transportasi umum.

Sebagian besar dari mereka terpapar gas buang kendaraan dan bau tidak sedap, khususnya di lokasi yang padat kendaraan dan macet.

Pada semester satu tahun 2016, level polusi di kota-kota besar Indonesia mengalami kenaikan sebanyak 4,5 kali lipat lebih buruk dari standar yang ditetapkan oleh WHO.

Menurut Ed Avol, profesor bidang pencegahan penyakit dari Universitas Southern California, melakukan jalan dengan cepat bisa membantu mengurangi paparan polusi di jalanan yang sibuk.

(Baca juga: Tubuh Anda Tiba-tiba Memar saat Bangun Tidur? 5 Hal Mengejutkan Ini Bisa Jadi Penyebabnya)

Ia mengatakan, di kota yang tingkat polusi udaranya buruk, tempat terbaik adalah di dalam ruangan, dengan pendingin ruangan yang bisa menyaring udara.

“Hindari aktivitas yang membuat kita menarik napas berat. Bayangkan diri kita adalah penyedot debu atau vacuum cleaner besar. Kita harus mengecilkan pengaturannya,” kata Avol seperti dikutip dari Huffington Post.

Di kota seperti Beijing, China, masker wajah seringkali tidak efektif mencegah efek polusi, kecuali jika maskernya cukup ketat menutupi bagian hidung dan mulut.

“Masker bedah yang murah atau menutupi dengan sapu tangan tidak bisa melindungi diri karena udara dengan mudah akan masuk saat kita bernapas,” kata Avol.

Masker yang lebih mahal seperti masker N95 paling efektif melindungi karena bisa menyaring sampai 95 persen partikel udara.

Meski begitu, masker ini kurang praktis jika dipakai sehari-hari.

Jenis masker lain yang cukup efektif adalah masker dengan lapisan karbon aktif yang bisa memberi perlindungan lebih.

(Baca juga: Coba Masukkan Garam ke Sampo dan Rasakan Tiga Manfaat Ini)

(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul "Seberapa Efektif Masker Melindungi dari Bahaya Polusi Udara?")