Find Us On Social Media :

Pembelian Jet tempur SU-35 dari Rusia Akan Diganti Dengan JF-17 Thunder Buatan Pakistan?

By Yoyok Prima Maulana, Senin, 5 Februari 2018 | 17:30 WIB

Intisari-online.com - Dalam kunjungan ke Paskitan pada Sabtu 27/1/2018,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat memasuki kokpit jet tempur produksi kerjasama Pakistan-China, JF-17 Thunder.

Pakistan yang sengaja memamerkan jet tempur generasi keempat itu jelas berharap Presiden Jokowi mau membeli sejumlah jet tempur JF-17 untuk memperkuat alutsista TNI AU.

Niat Pakistan memamerkan JF-17 kepada Presiden Jokowi memang tidak salah mengingat upaya Indonesia untuk membeli sejumlah Su-35 terancam batal terkait masalah teknis pembayaran.

Buyarnya Indonesia untuk membeli Su-35 juga terkait ancaman embargo persenjataan dari AS.

BACA JUGA: 

Pasalnya pemerintah AS telah menyatakan ketidak sukaannya terhadap Indonesia yang ingin sekali membeli Su-35 dari Rusia.

Militer AS khawatir jika Su-35 sampai dimiliki Indonesia kekuatan udara Indonesia akan sulit ditandingi oleh Australia.

Ancaman embargo senjata dari AS itu memang bisa berakibat fatal.

Apalagi  Indonesia baru saja menerima sebanyak 24 jet tempur F-16 C/D yang merupakan hibah dari AS.

BACA JUGA: 

Embargo persenjataan dan suku cadang terhadap F-16 jelas akan memperpendek usia pakai ke 24 F-16 itu. 

Sedangkan embargo dari sisi persenjataan akan membuat jet-jet tempur F-16  generasi keempat ini menjadi ‘’macan ompong’’ karena tidak bersenjata.

Maka menjadi masuk akal jika Pakistan sangat berharap Indonesia mau membeli sejumlah JF-17.

Apalagi Pakistan telah berhasil mengekspor sejumlah JF-17 ke Myanmar.

Sebagai pesawat  yang bisa dioperasikan untuk pesawat tempur sekaligus pesawat  latih JF-17 tergolong jet tempur multi fungsi.

Dalam misi tempur JF-17 bisa melaksanakan misi pengintaian, misi penyergapan, dan serang darat, serta  dilengkapi perangkat kokpit serba digital. 

BACA JUGA: 

Sejumlah persenjataan yang bisa dipasang secara terintegrasi  pada JF-17B merupakan rudal-rudal produksi China. 

Rudal itu antara lain rudal udara ke udara PL-5 dan SD-10 serta rudal jarak jauh antikapal perang C-802AK. 

Sedangkan senjata lainnya seperti bom, roket, dan kanon merupakan produk industri militer Pakistan.

BACA JUGA: