Intisari-Online.com - Soal bisnis dan wirausaha, satu kalimat yang harus diingat dari sosok Bob Sadino.
Menurut Om Bob, bisnis itu dilaksanakan bukan didiskusikan dan dibicarakan.
Alih-alih mendapatkan ilmu bisnis dari bangku kuliah, Om Bob justru mendapatkannya dari jalanan.
Bob Sadino atau yang akrab disapa Om Bob terkenal sebagai pengusaha yang nyentrik dan ceplas-ceplos.
Orang pasti sulit melupakan gayanya yang kemana-mana—apakah itu untuk acara resmi atau tidak resmi—selalu mengenakan celana pendek jins berwarna biru.
(Baca juga: Seram! Ilmuwan Ini Prediksi Bulan akan Menabrak Bumi dan Membuatnya Jadi Lautan Lahar)
Bisnis, ujar Om Bob dalam sejumlah kesempatan, ia dapatkan dari jalanan alih-alih dari dunia akademis.
Tanpa menyinggung para akademisi, secara eksplisit Om Bob menyebut, bisnis atau wirausaha adalah sesuatu yang dilaksanakan, bukan dibicarakan atau didiskusikan.
"Untuk apa menanyakan prospek usaha? Yang penting jalankan saja dulu. Prospek itu tidak perlu dibicarakan. Prospek itu dilakukan, bukan dipikir," ujarnya saat menjadi pembicara di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen dalam seminar The Blue Print of New Indonesia di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah, Rabu, 18 Maret 2009, seperti dilaporkan Kompas.com.
Bob juga mengaku beruntung tidak berla-lama tinggal di kampus.
Ini tentu saja menjadi antidot bagi orang-orang yang gembar-gembor ikhwal pentingnya menempuh pendidikan di bangku kuliah.
(Baca juga: Ketahuilah, Bukan dari Ayah, Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu!)
Dalam acara itu, Bob bercerita, jika berkuliah, ia tak akan menjadi seperti sekarang.
“Di kampus, mahasiswa itu ibarat pemulung. Mereka memunguti barang-barang yang kemudian memenuhi otak. Jika kelamaan, itu menjadi sampah di otak mereka. Maka, makin belajar, jadi semakin penuh.”
Itulah sekelumit cerita bisnis dari Bob Sadino; bisnis itu dilaksanakan bukan didiskusikan atau dibicarakan.