Find Us On Social Media :

Ternyata, Ini Alasan Dua Air Laut yang Bertemu di Teluk Alaska Tidak Menyatu

By Mentari DP, Sabtu, 3 Februari 2018 | 16:45 WIB

Intisari-Online.com - Fenomena Teluk Alaska booming ketika seorang fotografer bernama Kent Smith mengabadikan foto pemandangan air di Teluk Alaksa yang tidak menyatu di Flickr pada Juli 2010.

Pada tahun 2013, sudah 860.000 yang memview gambar ini dan sekarang sudah lebih dari 1 juta orang yang memviewnya.

Namun apa yang sebenarnya terjadi di Teluk Alaska?

Teluk Alaska sendiri berada di antara dua negara, yaitu Amerika Serikat dan Kanada.

(Baca juga: (Foto) Langka Tapi Nyata, Inilah 8 Fenomena Sungai yang Bertemu Tapi Tidak Menyatu)

(Baca juga: (Foto) Mayat-mayat Ini 'Dihidupkan' Kembali Justru dalam Acara Pemakamannya, Aneh Sekaligus Mengerikan!)

Teluk ini berada di ujung Samudera Pasifik yang terbentang dari Semenanjung Alaska ke Alexander Archipelago di ujung Samudera Pasifik.

Dalam gambar yang diambil Smith, terlihat di tengah Teluk Alaska mempertemukan air dari Samudera Pasifik dan air dari Laut Bering namun keduanya tidak menyatu.

Melihat itu semua terjadi beberapa perdebatan antara setiap orang yang melihatnya.

Secara ilmiah, jawaban yang bisa di dapat ialah adanya perbedaan massa air.

Contoh sederhana pasti kita tahu bahwa air dan minyak tidak bisa bersatu.

Begitu pun dengan kedua laut tersebut.

Tidak bersatunya dua air laut di Teluk Alaska tersebut dikarenakan perbedaan kepadatan air, suhu, dan salinitas (tingkat kadar garam) masing-masing.

(Baca juga: 7 Hal Unik Yang Hanya Ada di India, Salah Satunya KTP Untuk Sapi!)

Air dari Samudera Pasifik seperti jenir air laut pada umumnya yang asin dan memiliki kadar garam tinggi.

Sementara air Laur Bering berasal dari gletser atau es yang mencair.

Gletser sendiri di dapat dari air tawar atau air baru yang membeku.

Hal inilah yang membuat keduanya tidak bisa bersatu.

Contoh lainnya adalah Laut Mediterania yang berada di Samudera Atlantik.

Diketahui bahwa laut ini memiliki air yang hangat, tinggi garam, dan lebih pekat dibanding Samudera Atlantik.

Ketika Laut Mediterania memasuki Laut Atlantik melalui Selat Gibraltar, laut ini tetap tidak berubah.

Sehingga kedua laut tidak bisa tercampur. (Mentari Desiani Pramudita)

(Baca juga: (Foto) Kisah Memilukan dari Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest)