Karena anak-anaknya tidak sabar menikmati doughnut, adonan itu terburu-buru diangkat dan tidak matang sempurna di tengahnya.
Anak Ny. Gregory yang bernama Hanson mempunyai ide untuk melubangi bagian tengahnya.
Setelah dipraktikkan, tingkat kematangan menjadi rata dan sempurna.
Sejak saat itulah, bentuk doughnut berlubang tengahnya diadopsi hingga sekarang.
Sementara di Indonesia penyebutan istilah doughtnut menjadi donat hanya penyesuaian lidah dan aksen.