Find Us On Social Media :

Nyatanya, Banyak Kepercayaan Mistik yang Selalu Mewarnai Tugas dan Operasional TNI

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 31 Januari 2018 | 21:00 WIB

Tak lama kemudian setelah musibah dua jet tempur jatuh itu datang “orang pintar”.

Dia memberi tahu jika musibah jatuhnya kedua jet tempur itu dikarenakan Lanud Iswahyudi belum mengadakan ritual slametan.

(Baca juga: Nyi Mistik, Penyaji Mi Campur Steak)

Demi mencegah musibah terulang meskipun secara rasional sulit dipercaya, acara slametan itu tiap tahun tetap dilaksanakan.

Dalam setiap operasi untuk melakukan misi SAR di medan sulit seperti gunung, hutan, dan lautan, personel TNI juga selalu menemui juru kunci atau sesepuh setempat agar terhindar dari kendala yang bersifat supranatural.

Menurut pengakuan pilot helikopter TNI AU berpangkat Mayor Penerbang yang tak mau disebut namanya, ketika akan melakukan operasi SAR korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 pada Mei 2012 di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, sebelum terbang ia sempat menemui juru kunci.

Anehnya ketika pilot bersangkutan sudah terbang di atas lokasi jatuhnya pesawat dalam jarak waktu tak lebih dari 30 menit sejak dirinya menemui si juru kunci, dari ketinggian yang dirinya masih bisa melihat sangat jelas ke darat terjadi keanehan. 

Tampak sang juru kunci sudah berada di lokasi jatuhnya pesawat sambil menunggui personel TNI yang sedang mengevakuasi korban.

Begitulah, dunia militer nyatanya masih percaya hal-hal yang sifatnya tahayul. (Agustinus Winardi)

(Baca juga: Operasi Babilon, Serangan Udara Israel Paling Spektakuler yang Sukses Menghancurkan Reaktor Nuklir Irak)