Find Us On Social Media :

Penuhi Permintaan Kominfo, Google Indonesia Akhirnya Hapus Aplikasi Berbau Pornografi LGBT

By Masrurroh Ummu Kulsum, Rabu, 31 Januari 2018 | 19:00 WIB

Intisari-Online.com - Jejaring sosial Blued menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen sejak akhir 2017 lalu. 

Aplikasi tersebut dinilai memuat dan mempromosikan konten pornografi yang terafilisasi dengan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun memblokir lima domain name server (DNS) layanan Blued pada 12 Oktober 2017. 

Tapi hal itu dianggap kurang efektif, sebab penyelenggara aplikasi mobile bisa saja berpindah-pindah DNS.

BACA JUGA:

Sebagai tindak lanjutnya, Kominfo pun menyurati Google dan memintanya menghapus aplikasi Blued dari toko aplikasi Play Store. 

Per Minggu (28/1) kemarin, aplikasi Blued dikatakan tak lagi tersedia di toko aplikasi untuk Android.

"Sejak pukul 00.30 dinihari Minggu kemarin, aplikasi Blued sudah tidak tampil di Play Store untuk Indonesia," kata Plt Kepala Biro Humas Kominfo, Noor Iza, Senin (29/1), dalam konferensi pers di Gedung Kominfo, Medan Merdeka, Jakarta.

Bukan cuma Blued, ada 73 aplikasi berkenaan dengan LGBT yang diminta Kominfo untuk diberantas dari Google Play Store.

BACA JUGA: 

Hingga kini, kata Noor Iza, sebanyak 14 aplikasi sudah dihapus.

"Blued itu saja ada tiga aplikasinya di Google Play Store, empat belas itu sudah sama Blued," ia menjelaskan.

Pantauan KompasTekno, pencarian "Blued" di Google Play Store memang sudah tak menghasilkan apa-apa. Kendati demikian, toko aplikasi itu bakal langsung mengalihkan pengguna ke aplikasi LGBT lainnya.