Find Us On Social Media :

Dari dengan Uang hingga Perempuan, Begini Agen Rahasia Mossad Menghancurkan Nuklir Irak di Prancis

By Moh Habib Asyhad, Senin, 29 Januari 2018 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com - Ketika pada 1978 Israel berhasil mendeteksi bahwa Irak benar-benar ingin memproduksi bom nuklir berkat bantuan peralatan teknologi Prancis, Mossad diperintahkan untuk menggagalkan proyek itu.

Mengingat Mossad menginginkan operasi yang dinamai Operation Sphinx itu segera membuahkan hasil, agen-agen Mossad pun segera dikirim ke negara Napoleon Bonaparte itu.

Targetnya adalah merekrut salah satu teknisi Irak yang bekerja di industri nuklir Prancis.

Setelah agen-agen Mossad bergabung dengan rekannya yang berada di pos Prancis, operasi rekrutmen pun digelar.

Sasaran yang kemudian ditemukan Mossad secara kebetulan adalah teknisi bernama Halim, insinyur fisika nuklir Irak.

(Baca juga: Rusia Siapkan Pesawat Pengebom Nuklir Blackjack Senilai Rp3,5 Triliun, NATO dan AS pun Langsung Ketar-ketir)

Nama Halim, tempat kerja, dan kegiatannya sudah berhasil dimonitor oleh Mossad lewat penyelidikan secara rahasia di pabrik tempat Halim bekerja.

Mossad mulai menjebak Halim dengan cara mengamatinya ketika menunggu bus ke pabrik.

Mereka juga mengirimkan agen wanita yang menyamar sebagai penjual parfum dengan tujuan mengorek keterangan dari istri Halim, Samira, yang tinggal di sebuah apartemen.

Halim ternyata merupakan sasaran yang mudah bagi Mossad. Semua skenario tipu daya yang dilancarkan Mossad berjalan lancar. Dengan sogokan uang , makan enak, dan pelacur, informasi yang diperlukan Mossad dari Halim mengalir secara pasti.

Pada tahap pertama, agen Mossad berhasil membuat Halim mengaku bahwa dirinya insinyur nuklir Irak yang ditugaskan ke Prancis untuk program produksi bom nuklir di Irak.

Halim yang mendapat uang dalam jumlah besar setiap memberi keterangan bahkan memberikan peta tentang posisi reaktor nuklir Prancis yang akan dikirim ke Irak.  Halim bahkan bersedia memberikan cetak biru program nuklir Irak berikut lokasi instalasi nuklir di Irak.

(Baca juga: Eli Cohen, Agen Rahasia Andalan Mossad yang Dihukum Gantung di Depan Puluhan Ribu Rakyat Suriah)