Find Us On Social Media :

Lewat Tulisan Tangan, Terungkap Karakter 'Memilukan' dari Sosok Melania, Istri Donald Trump!

By Aulia Dian Permata, Selasa, 23 Januari 2018 | 11:00 WIB

Intisari-Online.com — Gaya kepemimpinan dan latar belakang Donald Trump yang kontroversial tak pelak membuat lebih banyak orang menyorotinya, tak terkecuali istrinya, Melania Trump, dan keluarganya.

Nah, ternyata menurut survei yang dijalankan CNN/ORC pada tahun 2017, 52 persen warga AS lebih menyukai Melania ketimbang Donald Trump. 

Bahkan, angka tersebut terus mengalami peningkatan 36 persen dibandingkan masa kampanye tahun lalu.

Ini berarti, hanya dalam satu setengah bulan semenjak Trump menjadi presiden, istrinya justru lebih populer daripada dirinya.

(Baca Juga :)

Maka, tak heran jika semua gerak-gerik First Lady AS ini menjadi sorotan publik. 

Tak hanya gaya berbusananya, tulisan tangan Melania juga menjadi perbincangan dan banyak menuai perhatian.

Pakar analisis tulisan tangan menemukan adaya ciri kepribadian Melania yang selama ini tidak diketahui publik.

Barbara Weaver, pakar tulisan tangan dari Cambridge School of Graphology, mengatakan, tulisan tangan Ibu Negara AS ini merupakan petunjuk bahwa ia takut melihat dirinya secara realistis.

(Baca Juga :  )

Lalu, apa maksud dari tulisan tangan istri Donald Trump?

Para ahli menyebutkan adanya kemungkinan—meski memiliki latar belakang model dan menikah dengan Presiden AS—Melania memiliki perasaan "tidak mampu".

Dalam analisisnya tentang tanda tangan Melania Trump, Barbara menyarankan agar Melania menghadapi masalah dengan diri sejatinya.

"Ketika sebuah tanda tangan ditulis dengan huruf kapital yang sangat tinggi, berarti Melania takut melihat dirinya secara realistis. Ini seperti penegasan diri berlebihan yang mencoba mengimbangi perasaan tidak mampu," ucap Barbara.

(Baca Juga :  )

Tulisan tangannya juga menunjukkan bahwa Melania sangat mengkhawatirkan penampilannya.

"Dia tidak percaya diri dengan kehidupan sehari-harinya saat ini. Ini termasuk kekhawatiran akan apa yang harus dipakai, bagaimana dandanannya, apa yang harus dimakan dan sebagainya," tambah Barbara.

Kekhawatiran itu diduga berasal dari sifat perfeksionis yang menyebabkan kekhawatiran besar dalam dirinya.

(Baca Juga : )

(Reporter Kompas : Ariska Puspita Anggraini)

Artikel ini pernah dimuat di Kompas.com dengan judul