Find Us On Social Media :

Dihamili, Dipecat, dan Tak Berani Pulang Kampung, TKW Indonesia Ini Mengakhiri Kisah Tragisnya dengan Mengejutkan

By Masrurroh Ummu Kulsum, Sabtu, 20 Januari 2018 | 13:15 WIB

Intisari-Online.com - Selalu ada pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita buruh migran wanita Indonesia yang mengadu nasib di luar negeri.

Banyak yang pulang dengan tangis tidak mendapat keadilan, tapi tidak sedikit juga yang karena majikan yang tidak ingin berpisah dengan orang yang telah membantu mereka.

Annie (42) bukan nama sebenarnya, membagikan kisahnya di scmp.com (07/01) saat berjuang menjadi buruh migran di Hongkong.

Selama 10 tahun ia telah bekerja di sana dan mulai menjalin asmara dengan dengan pria setempat.

BACA JUGA: 

Hubungan mereka menjadi tidak harmonis lagi manakala Annie positif hamil dari hubungan tidak sah mereka.

Pasangannya tidak mau mengakui anak tersebut.

"Saya memberitahunya kabar tersebut dan dia menuduh saya tidur dengan pria lain. Padahal saya hanya bersamanya. saya sangat kesal dan khawatir. " ujarnya.

Annie harus menghadapi ketidak pastian memiliki anak di Kota asing sendirian.

Jessica Chow, direktur pekerjaan sosial dan perawatan kesehatan di kelompok amal Pathfinders, akrab dengan keadan tersebut.

"Mereka merasa kesepian, menghabiskan bertahun-tahun jauh dari keluarga dan sangat sering ketika pulang suami mereka sudah berselingkuh," kata Chow. 

Keadaan seperti itu membuat ketakutan hebat, takut memberitahu majikan yang berujung pada pemecatan.

Bukan hanya itu ketika pulang mereka akan ditolak oleh keluarganya.

Oleh sebab itu para TKW yang mengalami keadaan tersebut akan memperpanjang visanya untuk lebih lama tinggal di negeri orang.

BACA JUGA: 

WNA tidak dapat menitipkan anaknya di panti asuhan, mereka tidak memiliki pilihan selain mengakhiri kehamilannya.

"Majikan saya sangat marah dan kaget. Saya ditawari pilihan untuk aborsi di Shenzhen, tapi saya menolaknya, "kata Annie.

Tak lama sebelum Annie melahirkan bayinya, dia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.

Annie akhirnya mendapatkan bantuan dari seorang pastor dan keluarganya, dan mencari majikan baru serta berjuang di pengadilan agar anaknya diakui oleh ayahnya.

Setelah cobaan berat, pengadilan memenangkan Annie, ayah dari anaknya menyetujui untuk memberikan nafkah.

BACA JUGA: 

Anak laki-laki Annie yang saat ini berusia 4 tahun diadopsi oleh sebuah keluarga di Hongkong dan dia selalu menemuinya setiap hari libur.

Kini kebahagiaan Annie semakin lengkap setelah ia menemukan pria setempat untuk menjadi suaminya, dia juga dapat merawat anaknya lagi.

Terlepas dari semua kesulitan yang pernah ia alami, Annie dapat tersenyum lebar saat bercerita tentang anaknya. 

Dia menghitung hari sampai akhirnya bisa melihat anaknya tumbuh dewasa setiap hari, sebuah kesempatan yang tidak dimiliki banyak buruh migran wanita lainnya.

BACA JUGA: