Intisari-Online.com – Setiap anak yang beranjak dewasa akan membuat beberapa kesalahan.
Bila hal tersebut terjadi bagaimana orangtua seharusnya mengajari mereka agar tidak mengulangi perbuatannya?
Dilansir dari shanghaiist.com bulan Desember 2017 lalu, sebuah video viral di internet.
Seorang ayah menunjukkan cara yang tidak biasa dalam mendidik anaknya, ia memukuli dirinya sendiri dengan sebilah rotan.
Anak laki-lakinya melakukan kesalahan karena ia membawa HP ke sekolah untuk bermain game.
"Apakah ayah tidak mengajarimu?" tanya sang ayah. Anak tersebut menjawab dia telah diajari oleh ayahnya, dia mengaku diminta gurunya membawa HP ke sekolah.
Sang ayah bertanya lagi "Kamu ayah ajari tapi kenapa tidak belajar?"
Ayah memarahi anaknya, sang anak hanya bisa tertunduk.
Tak lama kemudian ayah tersebut memberikan tongkat rotan kemudian memberikan kepada anakanya.
"Kali ini kesalahanmu adalah kesalahan ayah, ayah tidak mengajarimu dengan baik, ayah akan menangguh kesalahanmu," katanya.
Ia kemudian berlutut di lantai meminta sang anak mencambuk dirinya, namun sang anak tampak menolak.
"Jika ayah menyuruhmu untuk memukul, maka ini salah ayah, kamu dengar apa yang ayah katakan Cepat, pukul ayah!" teriak sang ayah kembali, menyebabkan anaknya mulai menangis.
Setelah berteriak lagi namun sang anak tak kunjung memukulnya, ayah tersebut meraih tongkatnya dan mulai mencambuk punggungnya sendiri.
"Salahku, aku tidak mengajar anakku, salahku, salahku, salahku ..." teriaknya sambil terus memukul punggungnya.
Anaknya tidak kuasa melihat ayahnya yang terus menyakiti diri sendiri dia hanya mampu berdiri dan menangis tersedu-sedu.
Sementara anak perempuannya yang merekam video tersebut, meminta ayahnya untuk berhrnti melakukan hal tersebut.
"Ayah tidak mengajarimu dengan baik, kamu membawa telepon ke sekolah untuk bermain game, apakah kamu masih berani mengatakan bahwa gurumu menyuruhmu membawanya?" sang ayah bertanya sebelum meninggalkannya.
"Tidak, saya salah dengar," putranya merintih menjawab.
Reaksi beragam dari pengguna internet, mereka menilai cara tersebut efektif karena sang anak pasti tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.