Find Us On Social Media :

Mengapa di Indonesia Kita Mengemudi di Lajur Kiri?

By Ade Sulaeman, Kamis, 18 Januari 2018 | 08:00 WIB

(Baca juga: (Foto) Kisah Memilukan dari Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest)

Lajur kiri ini sebenarnya hanya diperuntukan bagi kaum kerajaan dan bangsawan.

Toh, hanya mereka yang memiliki kendaraan.

Namun, kemudian terjadi revolusi Perancis. Kaum bangsawan memilih untuk bersama rakyat menggunakan lajur kanan.

Selanjutnya, dengan Napoleon sebagai pemimpinnya, Perancis melakukan penaklukan di beberapa negara Eropa. Maka sistem “lajur kanan” pun menyebar.

(Baca juga: Di Perang Vietnam, AS Tak Hanya Kehilangan 60 Ribu Pasukan tapi Juga Harus Membuang Puluhan Helikopter ke Lautan)

Hanya negara-negara yang tidak dapat ditaklukan Napoleon saja yang tetap menggunakan lajur kiri. Inggris menjadi salah satunya.

Untuk Benua Amerika, selain Perancis, mereka juga dijajah oleh penganut sistem lajur kanan lainnya, yaitu Spanyol.

Hal ini terjadi di akhir tahun 1700-an.

Terbaginya sistem lajur ini berlangsung sekitar 100 tahun hingga terjadinya perang dunia pertama ketika kemudian hampir semua negara mulai menggunakan lajur kanan.

Akan tetapi, dengan luasnya daerah taklukan yang dia miliki, Kerajaan Inggris terus mempertahankan lajur kiri.

Hampir sebagian besar negara bekas jajahannya, yang tergabung dalam negara-negara Persemakmuran, menggunakan lajur kiri.