Penulis
Intisari-Online.com – Ketika musim dingin tiba, biasanya permukaan danau akan tertutup dengan lapisan es.
Dengan demikian, orang-orang bisa bermain seluncur es atau ice skating di atasnya.
Hal ini pula yang terjadi di sebuah desa di Tangshan, Provinsi Hebei.
Sebuah danau yang ada di daerah di China bagian utara itu biasa membeku.
(Baca juga: Menggemaskan! 8 Foto Bayi dan Hewan Peliharannya Ini Akan Menghangatkan Hati Anda !)
Dilaporkan, seorang ibu dan kedua anaknya yang berusia 10 dan 3 tahun terperosok ke danau setelah lapisan esnya pecah.
Rupanya, lapisan es itu belum cukup keras dan tebal saat ibu dan anak tersebut bermain di atasnya.
Akibatnya, mereka tenggelam di danau yang dingin dengan suhu dibawah 13 derajat Celsius itu.
Beruntung lusinan warga di sana segera beraksi untuk menolong ibu dan anak yang tenggelam.
Mereka bergandengan tangan membentuk rantai manusia hingga mencapai lokasi ketiga korban.
Panjang rantai manusia itu mencapai 20-an meter.
Upaya penyelamatan dibawah suhu 13 derajat Celsius itu berlangsung selama kurang dari tiga menit.
Beruntung ketiga korban tidak terluka. Begitu seperti dilansir dari situs The News Minute, pada pekan lalu.
(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)
Video aksi penyelamatan ini sempat menjadi viral dan banyak dikomentari warganet di media sosial Weibo.
Seorang warganet menulis: “Tarik tambang dan kematian, rangkaian cinta dan keindahan.”
“Aku merasa itu lebih berbahaya bagi para penyelamatnya karena tekanan pada lapisan es. Bila ada yang jatuh, orang di belakangnya mungkin tidak bisa menariknya, tetapi tetap aku menghargai usaha mereka.”
“Hebat, tetapi mereka juga harus memperhatikan keselamatan mereka sendiri.”
Dibawah perundang-undangan, orang yang menawarkan bantuan pada mereka yang membutuhkan akan terbebas dari pertanggung-jawaban sipil meskipun kemudian menjadi cedera.
“Tidak perlu diperdebatkan lagi perlu atau tidak anda harus menolong orang dalam keadaan terdesak. Bantuan anda adalah sebuah ukuran hidup atau mati bagi seseorang yang terluka.”
Begitu pendapat dari Wang Cheng, seorang profesor di Peking University Law School, kepada China Daily.
(Baca juga: 7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi)