Find Us On Social Media :

Gagal Lamar Permaisuri Raja, Patih Gadjah Mada Putuskan Tinggalkan Dunia Poltik dan Kekuasaan

By Ade Sulaeman, Sabtu, 13 Januari 2018 | 13:00 WIB

Pembeontakan yang dilancarkan oleh pasukan dalam jumlah besar itu nyaris melumpuhkan Majapahit.

(Baca juga: ‘Acar Kelingking’, Persembahan Anggota Yakuza untuk para 'Bapak' Sebagai Tanda Kesetiaan)

Namun berkat ketangguhan Pasukan Bhayangkara yang dipimpin oleh Gadjah Mada, pemberontakan Ra Kuti berhasil ditumpas.

Atas jasanya, Gadjah Mada pada tahun 1319 kemudian diangkat sebagai Patih di Kahuripan yang merupakan bagian dari wilayah penting Majapahit.

Beberapa tahun setelah sukses menjabat patih di Kahuripan, Gadjah Mada lalu diangkat sebagai patih di Kediri.

Prestasi Gadjah Mada sebagai patih di Kediri ternyata sangat membanggakan dan namanya semakin masyhur di masyarakat.

Pada tahun 1329, patih Majapahit, Aryo Tadah bermaksud mengundurkan diri dari jabatan dan menunjuk Gadjah Mada sebagai penggantinya.

Saat itu Gadjah Mada merasa belum siap dan tidak langsung menerima jabatan prestise tersebut.

Tapi atas desakan ratu Majapahit, Tribhuana Tungga Dewi Maharejasa Jayawisnuwardhana yang berkuasa dari tahun 1328-1350, Gadjah Mada menerima jabatan itu dan kemudian digelari Maha Patih Amangkubumi.

Saat menjabat sebagai patih Majapahit, Gadjah Mada mengucapkan sumpahnya yang sangat terkenal, Sumpah Palapa.

Maknanya, Gadjah Mada belum akan menikmati palapa atau rempah-rempah sebelum berhasil menyatukan seluruh Nusantara.