Find Us On Social Media :

Gagal Lamar Permaisuri Raja, Patih Gadjah Mada Putuskan Tinggalkan Dunia Poltik dan Kekuasaan

By Ade Sulaeman, Sabtu, 13 Januari 2018 | 13:00 WIB

Intisari-Online.com - Kendati asal-usul Gadjah Mada belum bisa dipastikan menurut Kitab Pararaton maha patih yang mampu menyatukan seluruh kepulauan di Nusantara itu lahir sekitar tahun 1.300.

Dari cerita legenda rakyat Bali, konon Gadjah Mada tidak memiliki orang tua dan merupakan penjelmaan Sang Hiang Narajana.

Yang pasti dari sejumlah prasasti yang ditemukan para arkeolog antara daerah Malang hingga Singasari tertulis bahwa pada tahun 1321 Gadjah Mada diberitakan telah menduduki jabatan penting di Kerajaan Majapahit.

Sebelum mengabdi kepada Majapahit, semasa mudanya, Gadjah Mada dikenal sebagai pemuda yang tangkas dan pintar serta bercita-cita tinggi.

(Baca juga: Yakuza, Kini Dianggap Gangster Kejam, Dulu Dianggap Robin Hood yang Menciptakan Hubungan Romantis)

Ia bahkan mengidamkan kejayaan Singasari yang pernah runtuh bisa bangkit kembali.

Ketangkasan dan kepintaran Gadjah Mada rupanya telah menarik perhatian seorang Patih Majapahit.

Ia kemudian diangkat sebagai anak didik dan dijodohkan dengan puteri Sang Patih yang bernama Ni Gusti Ayu Bebed.

Gadjah Mada lalu memasuki dunia keprajuritan Majapahit dan terpilih sebagai panglima pasukan khusus pengawal raja, Pasukan Bhayangkara.

Jabatan panglima atau bekel itu berlangsung pada pemerintahan Prabu Jaya Negara (1309-1328).

Dalam karirnya sebagai panglima pasukan khusus pengawal raja, Gadjah Mada dan anak buahnya berkali-kali berhasil melumpuhkan upaya untuk mendusta kekuasaan Prabu Jaya Negara.

Tantangan terbesar adalah ketika di Majapahit meletus pemberontakan yang dilancarkan oleh rekan Gadjah Mada sendiri, Ra Kuti.