Find Us On Social Media :

Anak Miliarder Ini Disuruh Ayahnya Jadi Orang Miskin, Hanya Dibekali Uang Rp100 Ribu

By Yoyok Prima Maulana, Kamis, 11 Januari 2018 | 17:00 WIB

“Saya tidak tahu kota, budaya, dan bahasanya. Saya takut, tapi yakin. Dengan uang di dompet dan tak ada telepon, saya tiba di Hyderabad dan mulai hidup baru."

Pertama-tama yang dilakukan Hitarth adalah mencari tempat tinggal.  Dia berhasil mendapatkan tempat kost atau lebih tepatnya rumah singgah murah yang sewanya hanya 100 rupe atau sekitar Rp21 ribu/bulan. "Tapi satu ruangan dihuni 17 orang," kata Hitarth.

BACA JUGA: 

Setelah mendapat rumah untuk berteduh Hitarth berjuang keras mendapatkan pekerjaan. 

Tiga  hari kemudian dia diterima di sebuah perusahaan makanan internasional dengan gaji 4000 rupee (sekitar Rp841 ribu). Namun Hitarth hanya sanggup bekerja 5 hari sebelum akhirnyab resign.

Hitarth bergonta-ganti pekerjaan.Dia mengaku beruntung pernah menjadi sebuah tenaga marketing yang digaji 1500 rupee seminggu. Hitartth ganti 4 pekeraan dalam sebualan dan berhasil mengumpulkan uang 5000 rupee atau sekitar Rp1 juta rupiah.

Jumlah yang sebenarnya sangat kecil dibandingkan uang saku sekolahnya dulu, namun jauh lebih bernilai di mata Hitarth sekarang.

BACA JUGA: 

Sekitar dua bulan Hitarth mesti melakoni hidup seperti itu. Hingga pada masa akhir percobaannya, adik perempuan Hitarth, Krupali berkunjung ke rumah singgahnya.

"Aku sangat syok saat datang ke Hyderabad dan terutama melihat tenpat tinggal kakakku. Sungguh sebuah tempat di luar bayanganku. Namun aku sangat bangga kepada kakakku yang bisa menjalani tradisi ini," tutur Krupali.

Ya, menjalani kehidupan miskin seusai rampung kuliah memang tradisi keluarga  Dholakia.

Kakak Hitarth, Pintu Tulsi Bhai Dholakia (31) juga menjalaninya. Kini Pintu menjadi CEO di perusahaan  Hari Krishna Exports Pvt Ltd.

Keluarga Hitarth sudah lama terkenal sebagai keluarga kaya raya namun dermawan.

Pada 2016 perusahaan mereka memberi 400 rumah dan 1.260 kepada sekitar 1.716 karyawan perusahaannya sebagai bonus.

Kedermawanan ini tak mungkin terjadi tanpa adanya rasa empati kepada sesama manusia. Salut kepada keluarga Dholakia

BACA JUGA: