Masih Berteman dengan Mantan Pacar, Jangan-jangan Anda Punya Sifat Psikopat dalam Diri yang Belum Anda Sadari

Moh Habib Asyhad

Penulis

Rangkaian motivasi tersebut menjadi karakter yang kompleks karena adanya permainan emosi naik turun.

Intisari-Online.com -Banyak alasan kenapa seseorang memutuskan masih berteman dengan mantan pacar. Ada yang karena masih ingin menjaga hubungan baik, ada pula yang sebenarnya masih sayang.

Sekilas tidak ada yang salah.

Meski begitu, kita harus tetap berhati-hati.

Menurut sebuah studi, keinginan untuk tetap menjaga komunikasi dengan mantan bisa jadi pertana Anda punya pribadi psikopat yang belum Anda sadari.

(Baca juga:Hitler Psikopat Sadis yang Telah Menjadi Salah Satu Ikon Dunia dan Masih Dipuja Banyak Orang)

(Baca juga:Selama 47 Tahun, Pria Ini Simpan Kado Natal dari Mantan Pacar Tanpa Pernah Membukanya. Kok Bisa?)

Penelitian yang dilakukan oleh Oakhland University itu mengklaim menemukan, ada “garis” abu-abu antara mantan yang tetap berteman setelah putus.

Ia mencatat, niat untuk tetap berteman dengan mantan menunjukkan niat manipulatif, terkait dengan ingin mendapatkan informasi, uang, dan seks.

Rangkaian motivasi tersebut menjadi karakter yang kompleks karena adanya permainan emosi naik turun.

Seperti dilansir dari Kompas.com, kesimpulan tersebut berasal dari dua studi yang dipimpin oleh Justin Mogilski dan Dr Lisa Welling.

Keduanya merekrut 861 partisipan untuk menguji teori mengenai adanya potensi psikopat pada orang-orang yang berteman dengan mantan.

Mereka memberikan pertanyaan pada semua partisipan mengenai alasan hubungan yang kandas dan alasan mereka untuk tetap berteman.

Selain itu, mereka juga di minta untuk mengisi kuesioner untuk mengungkapkan jenis kepribadian secara klinis, yang memang dirancang untuk menganalisa perilaku menyimpang pada manusia.

(Baca juga:Kenali Ciri Psikopat Di Lingkungan Kerja Kita, Di Antaranya Penuh Pesona dan Doyan Narsis )

(Baca juga:‘Hobi’ Tembakan Senjata Secara Sembarangan, Dokter Anwari Tergolong Psikopat?)

Perilaku menyimpang mencakup, sifat narsistik, sifat mendominasi, dan psikopat.

Nah, studi sebelumnya merangkum hasil, mereka yang memiliki skor tinggi pada uji coba ini cenderung memilih teman karena manfaat dan niat untuk menguntungkan diri sendiri.

Oleh karena itu, berdasarkan uji coba tersebut, peneliti ingin mempelajari motivasi manusia yang tetap menjanga hubungan baik dengan mantan kekasih sebagai teman.

Dalam jurnal Personality and Individual Differences, Mogilski dan Welling menuliskan, alasan tertinggi pria berteman dengan mantan pacar adalah akses hubungan seksual.

Lalu, pria juga paling berpotensi tinggi mengubah pertemanan menjadi pemenuhan seksual.

Para peneliti itu menyebut, alasan seksual merupakan motivasi praktis yang berujung pada potensi psikopat.

Pasalnya, partisipan yang memilih seks sebagai alasan ditemukan mendapatkan skor tinggi pada penilaian perilaku penyimpang.

“Gagalnya sebuah hubungan asmara memang mengakhiri romansa. Namun, studi ini memperlihatkan bahwa perubahan status mantan menjadi teman justru berpotensi pada semakin rusaknya hubungan dibandingkan putus cinta,” jelas Mogilski.

(Baca juga:Menulis 144 Pujian dan Denda Rp32,5 Juta: Hukuman untuk Sang Mantan Pacar Ini Mungkin Bisa Anda Tiru)

Artikel Terkait