Find Us On Social Media :

Kecelakaan Uji Coba Bom Nuklir dan Rudal Balistik Korut adalah Hal Biasa Asalkan Kim Jong-un Makin Berkuasa

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 6 Januari 2018 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com - Pada April 2017 uji coba peluncuran rudal Hwasong-12 milik Korea Utara disinyalir gagal dan rudal yang masih  memiliki 75% bahan bakar itu jatuh meledak ke pemukiman warga.

Meski begitu, peristiwa tersebut sejatinya adalah hal yang biasa.

Pasalnya dalam uji coba peluncuran rudal balistik atau bom nuklir memang tidak mempedulikan keselamatan warganya jika terjadi kecelakaan.

Apalagi warga Korut sendiri telah didoktrin dan dicuci otaknya; bahwa setiap warga Korut harus rela mengorbankan jiwa serta raganya demi kejayaan Kim Jong-un.

(Baca juga: Inilah DF-17, Rudal Balistik Berkecepatan Hipersonik Milik China yang Bisa Mencapai Daratan AS)

(Baca juga: Sukses Luncurkan Rudal Balistik Baru, Warga Korut pun Bersorak-sorai di Lapangan Kim Il-sung)

Doktrin itu bahkan sudah diterapkan kepada anak-anak usia TK dalam bentuk permainan anak-anak berupa teknik perang-perangan.

Biasanya, dalam permainan itu kerap disisipkan teriakan slogan “Siap memberikan nyawa demi Kim Jong-un.”

Dalam soal melakukan uji coba peledakan bom nuklir yang dilakukan di bawa tanah dan peluncuran rudal balistik yang ditargetkan untuk jatuh ke Laut Pasifik, Korut bukannya tidak menyadari potensi adanya kegagalan.

Tapi militer Korut sudah memiliki prosedur jika kegagalan uji ledakan bom nuklir dan rudal balistik sampai mencelakai warganya.

Bagi Korut sendiri bukan merupakan masalah karena semua warga Korut memang siap mati demi kejayaan Kim Jon-un, yang sangat mengandalkan bom nuklir dan rudal balistik sebagai simbol kejayaannya.

Sedangkan jika uji coba rudal balistik sampai gagal dan malah jatuh ke kawasan Korsel atau Jepang, Korut juga merasa tidak ada masalah.