Find Us On Social Media :

Terus Merasa Canggung saat Bertemu Kekasih? Mungkin Lebih Baik Hubungan Tersebut Diakhiri

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 6 Januari 2018 | 14:45 WIB

Intisari-Online.com- Bagi seluruh pasangan, pada kencan pertama pastilah ada rasa gugup dan canggung.

Rasa seperti itu sangat wajar terlebih lagi ketika kita benar-benar jatuh cinta.

Namun, rasa canggung dan gugup yang terus muncul meski telah berhubungan lama bisa menjadi tanda bahaya 

Seperti dilansir pada Psychology Today, Dr Wendy L Patrick mengatakan, kegugupan yang muncul setiap kali bertemu pacar, bisa menjadi tanda dia bukan yang terbaik untuk kita.

Baca Juga: 

Baca Juga: 

Patrick menyebut, perasaan "deg-degan" saat jatuh cinta memang hal yang bagus. Tapi seiring berlalunya waktu, rasa semacam itu akan sirna dan tak muncul lagi di setiap momen kencan.

Pada fase itulah Anda seharusnya sudah bisa bersantai dan menjadi diri sendiri.

"Dalam jangka panjang, tidak ada yang ingin terus masuk dalam hal yang menciptakan stres dan ketidaknyamanan semacam itu," ucap Patrick.

Menurut dia, dalam hal apapun entah olahraga yang berbahaya, pertunangan, atau peran kepemimpinan yang membutuhkan tanggung jawab berat, tidak pada tempatnya untuk karap larut dalam kegugupan.

Rasa canggung yang dipelihara akan mendatangkan tekanan mental.

Tentu saja, di dalam ikatan asmara, ingin memberi kesan baik kepada pasangan bukanlah hal yang buruk.

Tapi, Anda pun seharusnya tidak merasa gelisah.

Jika Anda merasa seperti itu, bisa jadi karena orang yang sedang berkencan dengan Anda ingin membuat Kamu merasa rendah diri, dan akhirnya mengkritik diri sendiri.

Di sisi lain, penelitian telah menunjukkan, terlalu mengkritik diri sendiri dan tidak dapat menerima diri apa adanya membuat seseorang rentan terhadap depresi.

Jadi, Anda perlu menemukan seseorang yang membuat merasa nyaman dengan diri sendiri.

Baca Juga: 

Baca Juga: 

Menurut Patrick, kunci utama untuk mendapatkan pasangan yang tepat adalah harus bisa membedakan mana rasa cinta dan ingin memiliki, atau sekadar nafsu belaka.

Periset pernah menyimpulkan, nafsu dan cinta memang hampir tidak bisa dibedakan.

Namun, hanya nafsulah yang menciptakan perasaan negatif, misalnya kegelisahan dan ketidakamanan tadi.

Di sisi lain, cinta justru mengurangi perasaan negatif.

Patrick juga mengatakan, cinta dan nafsu memang bagai pedang bermata dua.

Jadi, apa yang harus Anda lakukan? Cara terbaik adalah tetap menjaga dan mendengar perasaan atau kata hati sendiri.

"Ini akan memungkinkan Anda memilih pasangan yang membuat yakin dan tidak merasa rendah diri," ucap Patrick.

Rasa aman dan nyaman pada sebuah hubungan, menurut dia, akan menimbulkan sebuah hubungan yang stabil.

(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com oleh Ariska Puspita Anggraini dengan judul "Gugup Saat Bertemu Pacar? Bisa Jadi "Tanda Bahaya")

Baca Juga: