Penulis
Intisari-Online.com - Setelah Trump menyindir Kim Jong Un di Twitter mengenai tombol nuklir yang dia miliki di meja kerjanya, masyarkat bertanya-tanya apakah benar Amerika juga memiliki sebuah tombol nuklir?
Jika hal itu benar, maka dua negara itu bisa dengan mudahnya saling berbalas serangan nuklir.
Ternyata, cuitan Trump tersebut tidak bisa dibuktikan faktanya karena Trump tidak memiliki akses tombol nuklir apapun.
Sebaliknya, inilah tombol merah yang ada di meja kerja Trump di Gedung Putih.
(Baca Juga :Wow, Ternyata Koes Plus Pernah Disiapkan Jadi Agen Mata-mata Negara saat Manggung di Malaysia)
Memang ada sebuah tombol merah yang tampak misterius di atas meja Resolute di dalam Oval Office atau ruang kerja Trump.
Tombol merah kecil itu dipasang pada sebuah kotak kayu dengan simbol kenegaraan berwarna emas di atasnya.
Namun, menurut laporan yang beredar, itu adalah sebuah tombol khusus untuk memanggil pelayan yang akan membawa apapun barang yang dibutuhkan Trump.
Termasuk membawakan makanan serta soda kaleng yang sangat disukai Trump.
Pada hari Rabu, 3/1/2018 kemarin, Pete Souza mengunggah sebuah foto tombol merah ini di akun Instagramnya.
(Baca Juga :Memasukkan Teman ke Grup WhatsApp Tanpa Perlu Izin Admin, ini Cara Mudahnya! )
Pete Souza adalah seorang fotografer profesional yang menjadi fotografer pribadi bagi Barack Obama saat Obama menjabat sebagai presiden Amerika.
Tentu saja seorang presiden tidak akan semudah itu mendapat akses memencet tombol nuklir sesuka hatinya, apalagi sampai diletakkan di atas meja kerjanya.
Bagaimana jadinya jika presiden melakukannya dengan tidak sengaja atau iseng memencet tombol nuklir itu tanpa bermaksud meledakkannya?
Namun, bukan berarti Trump tidak memiliki kekuatan untuk meluncurkan sebuah serangan bagi musuh.
Sekelompok personil militer khusus telah dilatih dan dibentuk untuk melindungi sebuah kode nuklir yang diletakkan di dalam tas.
(Baca Juga :Centang Biru WhatsApp Dimatikan, Begini Cara Mudah Tahu Pesan Kita Telah Dibaca)
Football Nuclear America
Tas berisi kode nuklir itu dikenal dengan sebutan football nuclear.
Tas ini diperlukan saat kondisi darurat di mana presiden harus memutuskan apakah akan menggunakan senjata nuklir atau tidak.
Dilansir dari bbc, tas berisi football nuclear ini harus selalu berada dekat dengan presiden.
Bahkan, saat peristiwa sumpah jabatan Trump, ajudan pembawa tas juga bergeser dari sisi Obama ke sisi Trump.
Di dalam tas football nuclear ini juga tidak ada tombol, tidak ada jam digital yang menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk meledakkan sebuah kota.
Justru di dalam tas tersebut hanya ada alat komunikasi dan buku yang memuat sebuah rencana perang yang sudah disiapkan sebelumnya.
Rencana ini berisikan urutan pengambilan keputusan yang harus dilakukan oleh presiden ketika suasana mendesak.
Bagaimanapun juga, hanya presiden yang memiliki kewenangan dalam meluncurkan serangan nuklir.
(Baca Juga :Pantas Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest Terlihat Memilukan, Ternyata 13 Hal Ini Yang Terjadi)
Setelah membuat keputusan berdasarkan buku panduan perang etrsebut, presiden akan menghubungi Ketua Gabungan Kepala Staf yang merupakan pangkat tertinggi dalam jajaran perwira militer Amerika.
Pesan akan diteruskan ke Komando Strategis Pusat Amerika Serikat di Pangkalan Udara Offutt, Nebraska.
Seluruh proses ini dijaga kerahasiaan dan kebenarannya dengan rangkaian.
Kode peluncuran serangan juga tersimpan secara rahasia dalam sebuah lemari besi.
Jadi, Trump memang tidak memiliki tombol nuklir, namun dia bisa meluncurkan serangan nuklir.
(Baca Juga :(Foto) Orang-orang Ini Coba Praktikkan Saran-saran yang Beredar di Internet, Hasilnya Mengenaskan)