Find Us On Social Media :

Gawat, Para Ahli Meramalkan Cokelat Akan Punah Dalam Waktu 40 Tahun, Ini Alasannya

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 2 Januari 2018 | 16:30 WIB

(Baca juga: Kaya Flavanol, Cokelat Hitam Dipercaya Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi)

Begitu menurut Doug Hawkins dari perusahan penelitian Hardman Agribusiness yang berbasis di London, Inggris.

Ia mengatakan, panenan tanaman cokelat tidak seperti panenan tanaman lainnya yang memiliki keuntungan dari perkembangan moderen, tingginya tingkat pemanenan, dan tehnik penganturan masa panen untuk memunculkan potensi genetik tanaman itu.

Lebih dari 90 persen panen cokelat secara global diproduksi oleh petani-petani pada pertanian untuk penyambung hidup dengan bahan penanaman yang tidak berkembang.

Beberapa laporan memberi kesan penanaman cokelat di negara produksi tertinggi di dunia, yaitu Pantai Gading, menjadi pertanian illegal di kawasan hutan lindung untuk memenuhi permintaan cokelat, seperti yang Doug Hawkins sebut ‘kehancuran oleh cokelat’.

“Semua indikator yang dapat kita lihat pada kedefisitan cokelat 100.000 ton per tahun pada beberapa tahun mendatang,” tutup Doug Hawkins, seperti dilansir dari situs MailOnline, Senin (1/1).

(Baca juga: Cokelat Indonesia Bukan Cokelat yang Real, Benarkah Kita Selama Ini Telah Tertipu?)