Demi Bertahan Hidup, Wanita Ini Harus Membawa Jantungnya di Dalam Ransel Kemanapun Dia Pergi

Ade Sulaeman

Penulis

Intisari-Online.com – Bersyukurah bila anda memiliki kesehatan yang prima karena kesehatan lebih berharga dari apapun.

Kita bisa bercermin dari kisah Selwa Hussain (39 tahun) yang tinggal di Clayhall, Essex, Inggris.

Ibu dua anak itu belum lama ini menjalani operasi yang sangat radikal untuk menyelamatkan nyawanya.

Operasi itu berakibat ia harus membawa-bawa jantungnya dalam sebuah tas gendong atau ransel.

(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)

Selwa Hussain harus membawa jantung buatan di dalam ransel
Operasi yang sangat tidak biasa yang belum pernah seorangpun alami dengan situasi yang sama seperti Selwa.

Dalam ransel yang harus dibawanya, terdapat sebuah baterai seberat 6,8 kg, sebuah motor elektrik, dan sebuah pompa.

Ketiga alat itu berfungsi untuk mengalirkan udara lewat pipa untuk menghidupkan bilik plastik di dadanya yang akan mengantarkan darah ke seluruh tubuhnya.

Cerita Selwa yang mengherankan ini dimulai pada 6 bulan lalu ketika tiba-tiba mengalami kesulitan bernafas.

Ia menyetir sendiri ke rumah dokter keluarganya yang berjarak sekitar 180 meter dari rumahnya.

Dari sana ia dikirim ke rumah sakit setempat dimana ia dikatakan menderita kegagalan jantung yang parah.

Empat hari kemudian ia segera dilarikan ke rumah sakit terkenal di dunia Rumah Sakit Harefield dengan ambulan, sementara ahli kardiologi berjuang agar ia tetap hidup.

(Baca juga:Saudara Kandungmu Adalah Orang Penting Dalam Hidupmu, Jangan Pernah Lupakan Itu)

Selwa Hussain harus memakai jantung buatan
Selwa terlalu lemah untuk bertahan hidup dengan mesin mendukung hidup untuk membantu masalah jantungnya.

Ia juga terlalu lemah untuk mendapat sebuah transplatasi jantung.

Dengan kondisinya yang terus menurun, sang suami Al setuju istrinya diberikan sebuah jantung buatan.

Jantung asli Selwa dikeluarkan dan ahli bedah menggantinya dengan sebuah implant jantung buatan dan unit khusus di punggungnya.

Ransel wanita itu berisi dua set baterai untuk mengidupkan mesin dan unit keduanya disiapkan di ransel lainnya bila mesin pertama tidak berfungsi.

Al atau orang lain yang merawat Selwa harus terus menerus disampingnya.

Jika ada masalah, mereka hanya punya aktu 90 detik untuk menghubungkan Selwa ke mesin cadangan.

Selwa sudah berbulan-bulan bertahan hidup dengan ‘jantung di dalam tasnya’ itu.

Jantung buatan ini mengalirkan darah ke seluruh tubuhnya 138 bit per menit dengan suatu irama yang membuat jantungnya berdetak.

Alat itu terus memompa dan menimbulkan bunyi dari motor di ransel yang disandangnya kemanapun ia pergi atau diletakkan di lantai bila ia ada di rumah.

Dua pipa plastik besar terhubung ke ransel keluar dari tubuhnya melalui lubang di perut dan naik ke dadanya.

Kemudian kedua pipa itu mengisi dua balon di dalam rongga dadanya dengan udara, yang bekerja sebagai bilik jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuhnya.

“Aku sangat sakit sebelumnya dan setelah operasi mesin ini mengambil alihnya sehingga aku cukup sehat untuk pulang ke rumah,” cerita ibu dari anak laki usia 4 tahun dan anak perempuan usia 18 bulan.

Ahli yang memeriksa kegagalan jantung Selwa menyimpulkan bahwa wanita itu mengalami suatu kondisi yang disebut cardiomyopathy.

Itu adalah kasus yang sangat langka yang dipicu oleh kehamilan.

Ketika Selwa kali pertama mengeluhkan rasa sakit di dadanya di awal tahun, GP salah menduga ia menderita masalah pencernaan.

Nah, jantung buatan Selwa seharga 86.000 poundsterling atau Rp1,7 miliar itu dibuat oleh sebuah perusahaan Amerika Serikat.

Operasi pemasangannya berlangsung selama 6 jam oleh ahli bedah Diana Garcia Saez.

Ia didampingi oleh kepala operasi transplantasi di Rumah Sakir Harefield, Andre Simon.

Dilansir dari Dilansir dari situs MailOnline pada pekan lalu, Harefield Hospital adalah satu-satunya rumah sakit di Inggris yang menggunakan alat tersebut.

“Operasi berjalan lancar dan pemulihan Selwa sangat bagus,” kata Andre Simon.

Hanya ada satu orang lainnya di Inggris yang pulang ke rumah dengan sebuah jantung buatan.

Operasi itu adalah melanjuti operasi di Rumah Sakit Papworth di Cambridgeshire pada 2011 lalu.

Setelah menunggu dua tahun, seorang pria usia 50 tahun sukses menjalani operasi transplantasi jantung dan ia masih hidup hingga sekarang.

Harapannya, Selwa juga akan mendapatkan sebuah transplantasi jantung.

“Rumah Sakit Harefield benar-benar luar biasa. Mereka datang dengan sebuah solusi yang membuatku tetap hidup untuk melihat Tahun Baru bersama keluargaku. Aku benar-benar bersyukur,” tutup Selwa Hussain.

(Baca juga:Tak Bisa Diam dan Gemar Lompat-lompat, Itu Pertanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi)

Artikel Terkait