Find Us On Social Media :

Tahun Depan, 5 Peritel Ini akan Menambah Panjang Daftar ‘Korban’ Kiamat Ritel

By Ade Sulaeman, Kamis, 28 Desember 2017 | 15:15 WIB

Pada kuartal terakhir 2017 ini, perusahaan itu masih membukukan laba sebesar 21,5 juta dollar AS.

Angka itu turun dari sebelumnya 32,4 juta dollar AS pada periode sama tahun sebelumnya.

Meski menunjukkan kinerja yang masih baik, GNC menghadapi sejumlah tantangan.

Gerainya banyak dibuka di mal dan lini produknya rentan terlibas oleh peritel daring.

Ke depan, akan sulit bagi konsumen untuk memiliki alasan berkunjung pada toko fisik.

4. Sears Holdings

Sears telah bergerak menurun selama bertahun-tahun, kehilangan pundi-pundi keuangan, dan menutup toko dengan kecepatan tinggi.

Sears hanya mampu bertahan dengan menjual aset dan meminjam uang dari dana sang CEO, Edward Lampert.

Nasib temaram segera terjadi karena perusahaan itu mulai kehabisan aset untuk dijual.

Saat ini, aset perusahaan tinggal 8,1 miliar dollar AS dengan utang sebesar 12 miliar dollar AS.

Dengan kondisi seperti itu, diprediksi bisnis Sears tinggal menunggu waktu untuk karam.

5. Toy R Us

Toys R Us kembali mengajukan kebangkrutan kembali pada September lalu.

Peritel mainan ini terus-menerus berada dalam situasi pelik.

Operasional Toys R Us tak kunjung membaik. Sejumlah pesaing kian mengancam, seperti Walmart dan Amazon.

Ke depan, pihak perusahaan telah mencanangkan perubahan bentuk toko menjadi lebih atraktif.

Namun, rencana tersebut diyakini tak serta-merta mengembalikan kejayaan Toys R Us. (Haris Prahara)

(Baca juga: 7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Inilah Daftar Panas Peritel yang Terancam Karam Tahun Depan