Penulis
Intisari-Online.com – Pernahkah Anda mengalami hal di mana Anda tidak sengaja menjatuhkan ponsel Anda lalu membuat layarnya retak.
Namun karena Anda terlalu sibuk, Anda belum ada waktu memperbaiki layarnya dan tetap menggunakan ponsel tersebut walau layarnya retak?
Jika Anda pernah mengalaminya, maka Anda tidak sendirian. Sebenarnya banyak pengguna ponsel yang melakukan hal serupa.
Nah, melihat permasalahan di atas, para periset di Jepang punya jawabannya.
(Baca juga:PhoneSoap 2.0, Case Untuk ‘Bersihkan’ Ponsel Kita dari Bakteri, Bisa Untuk Semua Jenis Ponsel Lho)
Dilansir dari theguardian.com, para periset dari Universitas Tokyo, Jepang, mengatakan bahwa mereka telah mengembangkan sejenis kaca polimer tipe baru.
Fungsi dari kaca polimer tipe baru ini adalah mereka bisa “menyembuhkan” dirinya sendiri dari retakan yang dibuat secara tidak sengaja.
Kaca yang terbuat dari polimer berbobot rendah itu disebut “polyether-thioureas”.
Profesor Takuzo Aida, pemimpin penelitian ini menjanjikan bahwa kaca polimer tipe baru ini bisa digunakan di layar ponsel dan perangkat rapuh lainnya.
“Ketangguhan mekanik dan kemampuan penyembuhannya sangat tinggi dan cenderung eksklusif,” kata Profesor Aida.
“Polyether-thioureas sangat kuat dan mekanis. Sehingga mudah dapat diperbaiki dengan kompresi pada permukaan yang retak.”
Nantinya, Polyether-thioureas diharapkan bisa digunakan untuk melindungi layar ponsel agar ponsel menjadi awet.
(Baca juga:Ini 5 Bahaya Nonton Film Porno di Ponsel Android, Sungguh di Luar Dugaan!)
Perlu diketahui bahwa sifat kaca seperti ini ditemukan secara tidak sengaja oleh mahasiswa pascasarjana, Yu Yanagisawa, yang sedang mempersiapkan bahan itu sebagai lem.
Yanagisawa menemukan bahwa ketika permukaan polimer dipotong, ujung-ujungnya saling menempel lalu disuplai untuk membentuk lembaran kuat setelah dikompres secara manusia selama 30 detik pada suhu 21derajat Celcius.
Percobaan lebih lanjut menemukan bahwa materi yang disebuhkan mendapatkan kekuatan aslinya setelah beberapa jam.
Awalnya, Yanagisawa sempat tidak mempercayai hasilnya dan mengulangi eksperimennya selama beberapa kali untuk mengonfirmasi temuan tersebut dan pada akhirnya yakin.
“Saya harap dengan sifat kaca yang bisa memperbaiki diri ini bisa menghindari kebutuhan membuang barang yang rusak,” tutur Yanagisawa.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama kaca polimer diusulkan sebagai layar untuk perangkat seperti ponsel.
Sebelumnya, para periset dari University of California mengusulkan penggunaan kaca polimer karena ia bisa meregang hingga 50 kali dari ukuran aslinya dan menyembuhkannya dalam waktu 24 jam.
Terakhir, penelitian ini mengingatkan bahwa layar ponsel retak merupakan masalah kedua pengguna ponsel selain baterai ponsel yang cepat habis.
(Baca juga:Inilah 5 Ponsel Termahal Sepanjang 2017, Mana yang Sudah Jadi Milik Anda?)