Find Us On Social Media :

AI Ini Kebingungan Membedakan Gambar Gurun Pasir dan Wanita Telanjang

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 22 Desember 2017 | 17:30 WIB

AI tidak mendeteksi gambar gurun pasir sebagai bentuk pornografi

Intisari-Online.com - Kepolisian Metropolitan London, Inggris. mengumumkan rencana untuk menggunakan AI guna memindai gambar penganiayaan dan kejahatan seksual terhadap anak dalam perangkat elektronik.

Dilansir dari IFL Science, mereka mengatakan teknologi ini harus siap digunakan dalam dua atau tiga tahun mendatang.

Sejauh ini kekurangan yang masih dimiliki AI hanya satu, perangkat lunak tersebut tak dapat membedakan lanskap gurun pasir dan foto telanjang.

Agaknya, itu karena keduanya memiliki warna yang serupa.

Proyek ini sudah menggunakan perangkat lunak pengenal gambar kasar.

Baca Juga: 

Baca Juga: 

Mark Stokes,  kepala polisi Forensik digital dan elektronik Metropolitan Police, kepadaThe Telegraph mengatakan bahwa perangkat lunak tersebut mampu memahami bentuk aktivitas kriminal tertentu seperti senjata api, obat-obatan terlarang, dan uang.

Namun perangkat tersebut sangat sulit mengidentifikasi gambar dan video porno.

Walhasil, pada 2016 lalu, kepolisian setempat mesti melakukan pencarian manual lewat 53 ribu perangkat elektronik untuk sebuah bukti yang bisa memberatkan seorang pelaku kejahatan.

Baca Juga: 

Sementara itu, tingkat kejahatan seks terhadap anak di Inggris meningkat tajam.

"Anda bisa membayangkan bahwa melakukan operasi manual semacam itu dari tahun-ke tahun tentu sangat melelahkan," kata Stokes.

Sayangnya penggunaan AI untuk mendeteksi kejahatan seksual, tertutama di dunia digital, belum bisa maksimal.

"Terkadang saat muncul gambar padang pasir AI mendeteksinya sebagai bentuk pornografi yang tidak senonoh," Stokes menjelaskannya di Konferensi Tingkat Tinggi (ISC) 2 di London.

Ini menjadi masalah serius karena padang pasir adalah pilihan screensaver dan wallpaper yang populer bagi sebagian besar orang.

"Untuk beberapa alasan, banyak orang memilih screen saver gurun pasir karena mengira itu adalah warna kulit," kelakarnya.

(Baca juga: Mengerikan sekaligus Konyol, Kisah Harry Potter ini Dikarang oleh Kecerdasan Buatan)