Find Us On Social Media :

48 Jam Setelah John F. Kennedy Meninggal, Lee H. Oswald, Pelaku Pembunuhan Kennedy, Menyusul ke Alam Baka

By Mentari Desiani Pramudita, Kamis, 14 Desember 2017 | 15:30 WIB

John F. Kennedy.

Intisari-Online.com – Hampir semua orang masih ingat bagaimana reaksi mereka ketika mendengar berita buruk ketika Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy tertembak. Misalnya, Tina Martin, yang ketika itu baru enam tahun.

Penduduk Long Island, New York, ini langsung berlari ke toko untuk membeli bendera kecil. Dengan bendera itu di bahu ia berbaris di jalanan.

Jimmy Carter, mantan presiden AS, malah mengaku, “Untuk pertama kalinya setelah ayah saya meninggal sepuluh tahun sebelumnya, saya menangis di depan orang lain.”

Ribuan orang Kopenhagen, Denmark, keluar dari rumah dengan membawa bunga menuju Kedutaan AS. Keesokan paginya, tumpukan bunga sudah setinggi 2 meter.

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga: Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Sementara orang-orang penting dari seluruh dunia datang untuk memberikan penghormatan terakhir, Jackie juga sempat menulis ucapan berbelasungkawa kepada janda J.D. Tippit, polisi Dallas yang juga tewas pada hari yang sama.

Setelah itu masih bisa juga ia menyanyikan Happy Birthday untuk John-John. Waktu itu Jackie ditemani Bobby dan Teddy.

Mungkin si kecil yang baru berulang tahun ketiga itu tak mengerti mengapa mereka menyanyi dengan berlinangan air mata.

Lokasi makam JFK ada di puncak bukit dengan pandangan bebas ke arah Kota Washington. Seorang insinyur semalam suntuk mendesain konstruksi obor abadi yang diminta Jackie.

Ia juga minta dibuatkan patung kuda hitam tanpa penunggang, seperti di makam Lincoln.

Upacara pemakaman pada tanggal 25 November 1963 itu dihadiri oleh wakil-wakil dari sembilan puluh negara. Boleh dikata seluruh dunia dapat merasakan kesedihan rakyat Amerika saat itu.