Berencana Jadi Orangtua Zaman Milenial? 6 Hal Ini Mudah-mudahan Bisa Membantu Anda

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com - Jika Anda adalah berencana menjadi orangtua atau malahan telah menjadi orangtua saat ini, selamat datang di zaman milenial.

Tentu saat ini ada begitu banyak perbedaan antara pola asuhyang dilakukan orangtua Anda pada Anda dan Anda pada anak Anda.

Perbedaan itu tentu disebabkan oleh perubahan dari berbagai bidangkehidupan.

Di zaman milenial, tuntutan kebutuhan semakin banyak.

BACA JUGA:Ingin Panjang Umur? Maka Jadilah Orangtua dan Segeralah Miliki Anak

Namun, semakin beragam pula pilihan cara mengasuh anak yang terbaik pada zaman ini.

Hal itupun merubah perilaku dan pola pikir orangtua zaman milenial.

Dilansir dari thisisinsider.com, ada beberapa ciri khas gaya mengasuh millenial menurut para periset dan pakar:

1. Orangtua milenialberalih ke internet bukan hanya untuk keluarga dan teman, namun juga untuk mendapatkan nasehat pengasuhan

Google adalah nenek moyang baru, tetangga baru, pengasuh baru yang menyediakan seleuruh informasi pengasuhan anak dari segala zaman.

Dengan informasi yang tersedia dengan cepat dan mudah, orangtua bisa tahu lebih banyak tentang perkembangan anak daripada pola asuh sebelumnya.

2. Orangtua milenial mendokumentasikan kehidupan anaknya di media sosial

BACA JUGA:Wahai Calon Orangtua, Kidal Tidaknya Bayi Dapat Diketahui dari Dalam Kandungan Lho!

Orangtua milenial memberikan anak mereka hashtag pribadi dan chanel YouTube.

Namun beberapa orangtua memposting foto anak mereka dengan tidak menunjukkan wajahnya untuk menghindari kejahatan dunia maya atau dijadikan meme lelucon.

3. Orangtua milenial lebih percaya diri terhadap kemampuan mengasuh anak

Survei yang dilakukan oleh Pew Research Center menemukan bahwa 57% ibu milenial mengatakan bahwa mereka melakukan pekerjaan yang sangat baik sebagai orang tua, dibandingkan dengan 48% ibu Gen X (generasi tua) dan 41% ibu Baby Boomer (generasi terdahulu).

BACA JUGA:Jerman Larang Orangtua Berikan Smartwatch Kepada Anak-anaknya, Ini Alasannya

4. Orangtua milenial lebih berjuang kerasa untuk mendapatkan finansial

Orangtua zaman milenial lebih berjuang keras dalam segi finansial karena biaya perawatan anak dan pendidikan meningkat menjadi 18% dari total biaya membesarkan anak, dari hanya 2% di tahun 1960.

Seperti yang ditunjukkan oleh Washington Post, rata-rata orang yang berusia 18 sampai 34 tahun hari ini menghasilkan sekitar $ 2.000 (sekitar 27 juta rupiah), lebih sedikit dari yang didapatkan pada tahun 1980.

Dan banyak orangtua millenial masih melunasi biaya pendidikan mereka sendiri, sehingga sulit untuk dimasukkan uang untuk pendidikan anak-anak mereka.

BACA JUGA:Ditemukan Janin Berusia 4 Bulan di Saluran Air Apartemen di Jakarta, ke Mana Orangtuanya?

5. Orangtua milenial menunggu lebih lama untuk memiliki anak

Usia seorang ibu saat kelahiran anak pertamanya terus meningkat selama beberapa dekade.

Menurut data dari Centers for Disease Control, pada tahun 1980, itu adalah 22,7 tahun, sedang tahun 2013 adalah 26 tahun.

Karena lebih banyak wanita berpendidikan dan masuk dunia kerja, mereka biasanya menunda menikah dan memiliki anak.

6. Orangtua milenial cenderung membentuk keluarga 'tradisional', meskipun tren itu mungkin saja akan kembali

Laporan Pew menemukan bahwa hanya 46% anak-anak di tahun 2016 tinggal bersama dua orang tua yang sudah menikah dalam pernikahan pertama mereka, dibandingkan dengan 61% pada tahun 1980.

Dengan begitu, Anda tidaklah sendiri karena diluaran sana banyak pula yang memberikan pola pengasuhan yang sama pada anak mereka.

BACA JUGA:Orangtua, Begini Caranya Mengurangi Trauma Suntikan Vaksin Pada Anak Kita

Artikel Terkait