Find Us On Social Media :

Menikahlah Jika Tidak Ingin Berisiko Terkena Demensia!

By Masrurroh Ummu Kulsum, Senin, 11 Desember 2017 | 08:30 WIB

Intisari-Online.com - Perihal menikah memang hak pribadi setiap orang untuk memilih.

Ada yang memilih untuk menikah, bahkan berkali-kali, ada juga yang memutuskan tidak akan menikah sama sekali.

Namun, bagi mereka yang tidak pernah menikah penelitian baru menyatakan ada konsekuensi kognitif yang harus dihadapi.

Penelitian dilakukan terhadap kesehatan 800 ribu orang dan mengungkapkan mereka yang tidak pernah menikah memiliki risiko 42% lebih tinggi mengidap demensia.

BACA JUGA: 

Demensia adalah kondisi dimana kemampuan otak seseorang mengalami kemunduran.

Kondisi ini dapat ditandai dengan keadaan seseorang sering lupa akan sesuatu, keliru, adanya perubahan kepribadian, dan emosi yang naik-turun atau labil.

Penelitian oleh  psikiater Andrew Sommerlad dari University College London, mengumpulkan data dari 15 studi yang melibatkan peserta di seluruh AS, Eropa, Amerika Selatan, dan Asia.

Berfokus pada status perkawinan kohort 812.047, tim menemukan lajang seumur hidup 42% lebih mungkin mengalami demensia daripada individu yang sudah menikah.

BACA JUGA: 

Faktor-faktor yang dipertimbangkana adalah usia dan jenis kelamin.

Janda juga memiliki risiko lebih besar, kemungkinan 20% lebih cenderung mengalami demensia daripada orang-orang yang tetap menikah.

"Orang yang sudah menikah cenderung memiliki gaya hidup yang lebih sehat dan lebih terlibat secara sosial, yang menjelaskan mengapa mereka cenderung lebih rendah berisiko mengalami demensia," kata Sommerlad.

Statement tersebut berlaku jika gaya hidup benar, temuan tersebut sesuai dengan penelitian lain yang melihat dampak keterlibatan sosial dan keluarga terhadap keseluruhan mental kita.

BACA JUGA: 

Ahli farmakologi molekular Ian Musgrave dari University of Adelaide di Australia juga mengatakan faktor sosial berperan dalam demensia.

Orang-orang yang sudah menikah cenderung lebih beruntung secara finansial, faktor yang terjalin erat dengan banyak aspek pada kesehatan.

Pasangan dapat membantu mendorong kebiasaan sehat, memperhatikan kesehatan pasangannya dan memberikan dukungan sosial.

Peneliti berharap temuannya dapat diterapkan untuk mendukung pencegahan demensia di antara orang-orang yang belum menikah.

BACA JUGA: 

Sumber: Sciencealert.com