Intisari-Online.com -Selama ini banyak yang bilang bahwa demensia alias gangguan otak yang menimbulkan kerusakaan progresif pada sistem syaraf lebih banyak diderita oleh pria. Tapi waspadalah, karena demensia tak hanya menyerang pria. Gangguan ini juga bisa menyerang wanita.
Penelitian terbaru menyebutkan, jumlah wanita yang meninggal karena penyakit ini jauh lebih besar dibanding dengan serangan jantung. Data penelitian itu menjabarkan bahwa gangguan ini dikalim telah membunuh hampir 32 ribu jiwa per tahun dan melebihi penyakit jantung.
Sementara bagi pria, penyakit ini termasuk dalam pembunuh peringkat ketiga terbesar.
Ada beberapa ciri demensia yang bisa kita kenali. Antara lain penurunan daya ingat, penurunan penalaran, penurunan nilai, serta penurunan berbahasa. Sekilas, gejala ini seperti pikun, tapi sejatinya keduanya adalah dua hal yang berbeda. Orang demensia bisa kehilangan kemampuan melakukan tugas yang mendesar, seperti makan, berbicara, atau buang air.
Di Inggris, proporsi kematian penderita demensia wanita naik dari 11,5 persen pada 2012 menjadi 12,2 persen di 2013. Bebera ahli percaya, kenaikan tersebut diakibatkan dari kesadaran yang lebih baik mengenai penyakit tersebut dan pencatatan dokter terhadap bukti kematian penderita.
Ada beberapa obat yang diklaim bisa memperlambat kerusakan memori yang disebabkan demensia. Meskipun demikian, sampai sekarang belum ada tindakan medis atau obat untuk menyembuhkan demensia. Sekali lagi, perlu diperhatikan, bahwa demensia tak hanya menyerang, gangguan ini juga menyerang wanita. (Kompas.com)