Wow! Para Peneliti Berhasil Buktikan Teori Bahwa Waktu Benar-benar Dapat Berjalan Mundur

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Tim ilmuwan internasional telah menemukan bahwa adalah mungkin untuk membalikkan panah waktu tanpa melanggar hukum kedua termodinamika.

Intisari-Online.com- Sebuah eksperimen baru oleh tim peneliti internasional menunjukkan bahwa "panah waktu" termodinamika ini bukanlah konsep mutlak.

Ilmu termodinamika adalah hasil dari revolusi indutri awal abad ke-19.

Salah satu cabang fisika teoritik yang berkaitan dengan hukum-hukum pergerakan panas, dan perubahan dari panas menjadi bentuk-bentuk enerji yang lain.

Dilansir pada futurism.com, untuk eksperimen ini para peneliti melihat partikel berkorelasi.

(Baca Juga:Terapkan Sistem Kredit Sosial Mirip Game The Sims kepada Warganya, China Dianggap Jadi Negara Paling Mengerikan)

Ini secara konseptual mirip dengan partikel yang terperangkap pada inti penelitian kuantum, namun tidak terikat erat.

Para peneliti memulai percobaan mereka dengan molekul triklorometana, yang terdiri dari hidrogen dan karbon.

Mereka kemudian membuat nukleus atom hidrogen lebih hangat dari inti atom karbon dan mengamati aliran energi.

Ketika inti atom dari dua atom tidak berkorelasi, panas mengalir dari yang panas ke inti pendingin, seperti yang diharapkan.

Baca Juga:Mengerikan, Wanita Ini Robek Testis Pacar dengan Gigi. Alasannya Bikin Geleng-geleng

Tapi ketika inti berkorelasi, panas mengalir kembali mundur ke belakang (inti yang lebih panas semakin panas dan inti pendinginnya menjadi lebih dingin).

Dalam bukunya, A Brief History of Time, Stephen Hawking juga menyatakan bahwa anak panah waktu dapat berjalan mundur.

Waktu dikatakan mundur jika manusia ingat apa yang akan terjadi dan lupa apa yang telah terjadi.

Waktu mundur jika entropi alam semesta berkurang dan alam mengerut.

Menurut Hawking untuk mengerutkan alam semesta dibutuhkan minimal massa total alam semesta seratus kali massa total alam semesta sekarang, tentu saja sudah memasukkan perkiraan jumlah total lubang hitam.

Baca Juga:Benarkah para Jenius Seperti Einstein Lebih Suka Menyendiri? Mari Kita Lihat Sejarahnya

Artikel Terkait