Intisari-Online.com - Ahli fisika asal Inggris, Stephen Hawking, berpendapat bahwa otak mampu berdiri sendiri di luar tubuh dan mendukung manusia untuk memperoleh keabadian. Maksudnya, otak dan kemampuannya bisa diabadikan dalam bentuk digital, sehingga masih bisa berpikir dan berkreasi saat tubuhnya sudah mati dan dikubur. Namun, keabadian seperti seperti itu masih di luar kapasitas manusia saat ini"Saya pikir otak seperti sebuah program dalam pikiran, seperti komputer. Sehingga, secara teoretis sebenarnya mungkin untuk menyalin otak ke komputer dan mendukung bentuk kehidupan setelah mati," kata Hawking seperti dikutip The Guardian.Berdasarkan kepercayaan yang diyakini selama ini, manusia mengalami keabadian setelah mati. Mereka abadi di alam yang berbeda, di kerajaan Tuhan. Bagi yang hidupnya di dunia mengikuti perintah Tuhan dan menjauhi larangannya, maka akan berada di surga. Sebaliknya, yang suka melanggar akan tinggal di neraka.Namun Hawking, tidak begitu yakin akan hal itu. "Saya pikir kehidupan setelah mati secara konvensional adalah dongeng untuk orang-orang yang takut pada kegelapan."Keabadian yang diungkapkan Hawking sering disebut dengan keabadian digital. Dalam hal ini, manusia abadi tetapi tidak dalam tubuh biologisnya. Dalam keabadian digital, eksistensi manusia tak lagi tergantung pada tubuh karena tubuh bisa diupayakan.Keabadian seperti ini sebenarnya sudah sering dibahas. Salah satu insinyur di Google, Ryan Kurzweil, juga sering membahas keabadian seperti ini. Dalam Global Futures 2045 International Congress di Amerika Serikat pada 14-15 Juni 2013, Kurzweil mengungkapkan bahwa keabadian digital bisa tercapai pada tahun 2045. Salah satu teknologi kunci yang mendukung keabadian digital adalah mind uploading atau pengunggahan pikiran ke komputer alias dunia digital.Meski begitu, masih banyak pertanyaan mendasar yang belum terjawab jika keabadian itu tercapai. Sebagai contoh, mengapa manusia harus hidup abadi dan apa manfaatnya? Apa masalahnya kalau manusia hidup lalu mati saja seperti yang dialami saat ini? Dan, tentu masih banyak pertanyaan lagi yang belum terjawab.